Baliberkarya.com - Suara Rakyat Bali Membangun

JL. Patih Nambi XII No.5, Desa Ubung Kaja, Denpasar Utara

Call:081353114888

redaksi@baliberkarya.com

MoU dengan WWF, Blue Bird Bali Kini Jadi Contoh Pengelolaan Sampah Plastik

Sabtu, 08 Desember 2018

Baliberkarya.com - Suara Rakyat Bali Membangun

Baliberkarya

IKUTI BALIBERKARYA.COM LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Baliberkarya.com-Badung. Blue Bird Bali pada Sabtu (8/12/2018) menandatangani Nota Kesepakatan atau MoU dengan World Wide Fund for Nature (WWF) yang disaksikan pihak Pemerintah Provinsi Bali. MoU ini ditanda tangani oleh Direktur Konservasi WWF Indonesia ‎Lukas Adhyakso dan Direksi Blue Bird Jakarta, Ibu Noni Purnomo yang didampingi General Manager Blue Bird Group Area Bali-Lombok, dr. I Putu Gede Panca Wiadnyana.
 
 
MoU dengan tagline 'Inisiatif untuk perbaikan lingkungan dan pemberian beasiswa putra-putri karyawan dan pengemudi' antara Bluer Bird dengan organisasi non-pemerintah internasional yang menangani masalah-masalah tentang konservasi, penelitian dan restorasi lingkungan itu dilakukan di Kantor Blue Bird Jimbaran, Badung, Bali.
 
Direktur Konservasi WWF Indonesia ‎Lukas Adhyakso menerangkan bahwa Blue Bird sebagai perusahaan yang besar memiliki peran yang sangat besar dalam mempengaruhi dalam merubah perilaku masyarakat. Blue Bird Bali menjadi program percontohan pengelolaan sampah terutama sampah plastik, pihaknya berharap kedepannya agar Blue Bird juga mengembangkan inisiatif yang sama secara nasional.
 
"Dengan komitmen Blue Bird sehingga jadi mudah sekali bagi pelanggan yang loyal ini merubah perilakunya untuk peduli sampah plastik. Kita juga berharap agar perusahaan yang lain juga bisa melakukan hal yang sama dan meniru Blue Bird Bali peduli terhadap lingkungan," harap Lukas Adhyakso seusai penandatanganan MoU.
 
 
Direksi Blue Bird Jakarta, Noni Purnomo yang didampingi General Manager Blue Bird Group Area Bali-Lombok, dr. I Putu Gede Panca Wiadnyana mengakui jika Blue Bird Bali menjadi program percontohan pengelolaan sampah terutama dalam hal sampah plastik. 
 
 
"Bluebird Bali selama ini paling kreatif dengan ide baru dan program-program baru menjadi percontohan di Blue Bird lainnya di Indonesia," ungkap Noni seraya mengapresiasi kepemimpinan Panca dalam memimpin Blue Bird Bali.
 
Noni mengungkapkan dalam satu tahun di Blue Bird sendiri ada sampah atau botol plastik yang jumlahnya mencapai 1,6 juta.
 
"Impactnya sangat besar, timbul kesadaran. Kesadaran ini harus dari hati dan keinginan sendiri. Kini kita pun kerjasama dengan bank sampah untuk menghimpun dan menampung sampah plastik," ungkap Noni.
 
Dalam kesempatan yang sama, Panca menambahkan bahwa kesadaran peduli sampah plastik dari 1600 pengemudi akan menularkan dirumahnya, keluarga, dan lingkungannya. Panca mengaku menggugah kesadaran dan kepedulian lingkungan khususnya sampah plastik terhadap ribuan pengemudi dan karyawannya tak seperti sulap 'bim salabim' yang begitu mudah dan singkat.
 
"Menggugah kesadaran dan kepedulian di Blue Bird Bali prosesnya panjang, bahkan sudah hampir 4 tahun kita lakukan edukasi ini kepada pengemudi dan karyawan. Program itu tidak akan jalan kalau mindsite atau pola pikir pengemudi belum dibenerin dulu. Kita mulainya dari manusianya, karena itu kuncinya. Beratnya bukan sekarang tapi dulu-dulunya dan akan yang akan datang," tegas Panca mengakhiri.(BB).


Berita Terkini