Eko Budi Cahyono Yakin Ekonomi Kreatif 'Motor Penggerak' Pemberdayaan Perempuan di Bali
Kamis, 22 November 2018
ilustrasi nett
IKUTI BALIBERKARYA.COM LAINNYA DI
GOOGLE NEWS
Baliberkarya.com-Denpasar. Bisnis disektor ekonomi kreatif terus menggeliat dan akan menjadi salah satu kekuatan ekonomi Bali yang sangat prospektif bersinergi dengan sektor pariwisata sehingga lahir creative tourism (pariwisata kreatif). Apalagi selama ini, sebagian besar pelaku ekonomi kreatif seperti UKM yang melahirkan produk kreatif sebagian besar didirikan dan dikelola oleh kalangan perempuan.
Pendiri Bali Ekonomi Creatif H.M Eko Budi Cahyono, S.E.,M.M.,M.H., yang juga caleg DPR RI dapil Bali nomor urut 2 dari PKB (Partai Kebangkitan Bangsa) melihat celah ekonomi kreatif ini sebagai salah satunya upaya strategis untuk pemberdayaan perempuan di Bali. Hal ini bertujuan agar tercipta kemandirian ekonomi di kalangan perempuan dan semakin banyaknya lahir pengusaha perempuan yang tangguh dan berdaya saing global.
"Ekonomi kreatif harus jadi motor penggerak pemberdayaan perempuan di Bali. Kemandirian ekonomi di kalangan perempuan juga sebagai salah satu indikator penting mencapai kesejahteraan keluarga," kata Eko Cahyono kepada awak media di Denpasar.
Eko yang juga pernah mengabdi sebagai Tenaga Ahli Menteri Pembangunan Daerah Tertinggal itu menambahkan secara nasional ekonomi kreatif akan menjadi kekuatan ekonomi baru yang mampu mendongkrak pertumbuhan ekonomi dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Dengan besarnya peluang di sektor ekonomi kreatif dan potensi kreativitas masyarakat Bali, Eko Cahyono berharap lebih banyak perempuan yang terjun dan sukses di sektor ini.
Apalagi peluang untuk perempuan yang terjun dan sukses di industri kreatif malah sangat prospektif dan terbuka lebar. Sebab peluang usaha di sektor ekonomi kreatif juga kebanyakan bisa berbasis home industry dan dikerjakan dari rumah sambil mengurus keluarga.
"Pemerintah harus menggencarkan progam edukasi dan meningkatkan kesadaran kalangan perempuan khususnya juga di pedesaan untuk berani menangkap peluang yang ada. Berani menjadi pelaku UKM di sektor ekonomi kreatif seperti jadi pengusaha fesyen, kuliner maupun kerajinan dan sub sektor ekonomi kreatif lainnya," tegas Eko Cahyono yang juga penulis buku ekonomi bisnis "best seller" berjudul "Sukses Ada di Pikiran dan Infrastruktur Ekonomi" itu.
Dengan jumlah yang cukup besar, kaum perempuan di Indonesia khususnya juga Bali tak bisa lagi dipandang sebelah mata. Mereka kini sudah cukup diperhitungkan sebagai penggerak ekonomi modern seperti ekonomi kreatif.
Data dari Kementerian Koperasi Usaha Kecil dan Menengah pada lamannya depkop.go.id menunjukkan ada sekitar 46 juta lebih pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UKM) dan yang cukup menggembirakan, 60 persennya adalah perempuan.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) dan Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) dalam laporan ‘Tenaga Kerja Ekonomi Kreatif’ disebutkan juga perempuan mendominasi serapan tenaga kerja di sektor industri kreatif. Kalangan perempuan secara konsisten menjadi pemain utama industri kreatif sejak 2011.
Pada 2011, sebanyak 7,03 juta perempuan terjun aktif dalam ekonomi kreatif Indonesia, jumlah tersebut sekitar 52,33% dari total tenaga kerja di ekonomi kreatif, sedangkan laki-laki tercatat sebanyak 6,41 juta jiwa atau sekitar 47,67%.
Sementara itu, pada 2016, jumlah tenaga kerja perempuan meningkat hingga 9,42 juta jiwa, atau sekitar 55,74%, sedangkan laki-laki sebanyak 7,48 jiwa atau 44,26%. Pada 2016 tercatat, keterlibatan perempuan di sektor ekonomi kreatif ini sebesar 53,86%. Sementara, pada sektor industri pada umumnya, komposisi pekerja perempuan hanya sekitar 37,16% dan laki-laki sebesar 62,84%.
Sensus Ekonomi 2016, juga menunjukkan perempuan Indonesia masih memimpin prosentase kepemilikan usaha ekonomi kreatif. Pengusaha perempuan memiliki angka keterwakilan sebesar 54,96%, sementara laki-laki 45,04%.
Di sisi lain kontribusi ekonomi kreatif terhadap pendapatan domestik bruto (PDB) Indonesia juga tercatat terus bertumbuh. Mengutip data dari Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf), sektor ekonomi kreatif telah berkembang pesat di Indonesia. Pada tahun 2015 sektor ini menyumbang Rp 852 triliun atau 7,38 persen dari Produk Domestik Bruto (PDB).
Lalu pada tahun 2016 sektor ekonomi kreatif menyumbang PDB sebesar Rp 922,58 triliun dan menyerap tenaga kerja sebanyak 13,47 persen. Tahun 2017 menyumbang Rp 990 triliun dan menyerap tenaga kerja sebanyak 17,4 persen. Sementara untuk tahun 2018 ini diproyeksikan menyumbang PDB sebesar Rp 1.041 triliun dan menyerap tenaga kerja sebanyak 18,2 persen.
"Sudah saatnya kalangan perempuan bangkit, berdaya dan mampu mandiri dengan menjadi wirausaha di sektor ekonomi kreatif. Kami di Bali Ekonomi Creatif siap membantu dan mendampingi pengembangan usaha ekonomi kreatif melalui berbagai program pelatihan dan asistensi manajemen," tutup Eko yang juga aktif sebagai konsultan ekonomi manajemen keuangan dan properti.(BB).
Berita Terkini
Berita Terkini
Pemkot Denpasar Imbau Warga Beli LPG 3 Kg di Pangkalan Resmi
10 Januari 2025
Audiensi Bersama Dirjen Guru dan Tenaga Kependidikan
10 Januari 2025
Bappebti Serahkan Pengawasan Aset Kripto ke OJK dan BI
10 Januari 2025