Baliberkarya.com - Suara Rakyat Bali Membangun

JL. Patih Nambi XII No.5, Desa Ubung Kaja, Denpasar Utara

Call:081353114888

redaksi@baliberkarya.com

Polda Bali Berdalih Tak Tahu Sekjen Laskar Bali Diperlakukan 'Tak Manusiawi' Aparat

Jumat, 16 November 2018

Baliberkarya.com - Suara Rakyat Bali Membangun

FB dan WA

IKUTI BALIBERKARYA.COM LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Baliberkarya.com-Denpasar. Beberapa hari belakangan ini publik dikejutkan dengan video pengakuan menghebohkan dari Sekjen Laskar Bali Ketut Putra Ismaya Jaya atau yang akrab dipanggil "Keris" yang kini menjadi tersangka karena dianggap melawan pejabat pemerintah. 
 
 
Pentolan salah satu ormas di Bali ini curhat dengan menggugah rekaman video dari handphone miliknya yang beredar luas di WhataApp (WA) maupun Facebook (FB). Dalam rekaman video berdurasi selama 2 menit 46 detik itu, Ismaya atau "Keris" yang saat ini menjalani sidang dalam kasus melawan pejabat pemerintah itu dalam kondisi tangan dan kaki diborgol meminta keadilan dan curhat meminta pembelaan kepada pengacara kondang asal Jakarta Hotman Paris. 
 
Sementara yang menjadi perhatian dalam rekaman video itu, Ismaya curhat dengan raut wajah sedih meminta tolong agar dirinya mendapatkan keadilan karena perlakuan aparat terhadap tidak dianggap sebagai Warga Negara Indonesia. Dengan suara parau, Ismaya juga menceritakan bahwa penanganan terhadap dirinya selama ditahan aparat tidak manusiawi.
 
"Lihat Kaki dan tangan saya dirantai. Saya disini kedinginan dan tidak bisa pakai apa-apa. Saya ini manusia yang diciptakan Tuhan dengan penuh rasa. Binatang saja dimasukkan ke kerangkeng rantainya dilepas. Tapi saya diperlakukan begini," ucapnya dengan mimik wajah sedih.
 
 
Menurut Ismaya, dalam curhatan direkaman video itu mengaku kondisinya seperti ini akibat diperlakukan tidak manusiawi oleh para penguasa di Bali. Untuk itu, Ismaya mengutarakan akan terus berjuang untuk mencari keadilan. 
 
 
"Selama ini saya diam dan tidak berani bersuara karena demi menjaga nama baik Bali. Saya maju jadi calon DPD Bali untuk berbuat demi Bali dan bangsa Indonesia, tapi diberlakukan begini oleh penguasa," sentilnya.
 
Dikonfirmasi terkait hal itu, Kabid Humas Polda Bali Kombes Pol Hengky Widjaja saat dimintai keterangan tidak terlalu merespon ataupun komentar. Saat dikonfirmasi awak media, perwira melati tiga di pundak ini justru cuek seolah berkelit dan berdalih dengan menjawab tidak tahu videonya.
 
"Video yang mana ya?," kelitnya menyudahi. Pun ditanya soal lolosnya handphone ke sel Ismaya, Kabid Humas malah balik mempertanyakannya. "Oh kami juga tidak tahu itu video dimana...kapan...masa di dalam sel boleh bawa Hp," tanyanya balik.
 
 
Seperti diberitakan Baliberkarya.com sebelumnya, dalam video yang diduga direkam sendiri oleh Ismaya itu berlatar belakang jeruji besi. Dalam video curhatnya itu, Ismaya yang mengenakan celana pendek dan baju kaos putih itu sempat menunjukkan posisi kaki dan tangannya yang terborgol dan dirantai.
 
 
"Om swastyastu salam NKRI. Ini hari terakhir saya berada di markas Brimob Tohpati dalam kondisi seperti ini (sembari menunjukan tangan dan kakinya yang di borgol)," ucap pria yang juga dipanggil Keris di awal video tersebut.
 
Dalam video itu pula, Ismaya mengatakan bahwa hari itu adalah hari terakhir dirinya berada di Markas Brimob sebelum akhirnya dilimpahkan ke kejaksaan. Setelah mengucap salam, dengan kaki dan tangan yang diborgol, Ismaya mengeluhkan banyak hal terkait perlakuan tak manusiawi aparat terhadap dirinya.(BB).


Berita Terkini