BPJS Kesehatan Merugi 'Banyak Hutang', Rai Wirajaya Sebut Ulah 'Oknum Pelayan BPJS Nakal
Kamis, 08 November 2018
Ist
Baliberkarya.com-Denpasar. Pemerintah terpaksa akhirnya menggelontorkan dana triliunan rupiah untuk menanggulangi defisit anggaran Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan. Besarnya dana dikucurkn tersebut lantaran digunakan BPJS Kesehatan untuk membayar tunggakan di rumah sakit dan layanan kesehatan mitra kerja.
Lebih jauh Rai Wirajaya menyebut faktor lain yakni kurangnya kesadaran masyarakat dalam menjalankan kewajibannya selaku pengguna layanan BPJS Kesehatan. Masyarakat dikatakan hanya membayar iuran pada saat pendaftaran saja dan selanjutnya sering terlambat.
"Pemerintah mengeluarkan kebijakan ini kan demi masyarakat. Semua harus bekerjasama, baik masyarakat sebagai penerima layanan kesehatan, BPJS Kesehatan, serta pihak rumah sakit atau pemberi layanan kesehatan," jelas politisi ramah yang akrab disapa Gung Rai itu.
BACA JUGA : Tak Kembali, Seorang Pria Terjatuh di Dermaga Padang Bai
Selain ulah layanan kesehatan itu sendiri baik rumah sakit atau dokter yang ditengarai berperilaku nakal sehingga BPJS Kesehatan terpuruk dan keuangannya terseok-seok, diperparah Direksi BPJS Kesehatan yang perlu ditinjau ulang.
"Gaji Direksi BPJS perlu di evaluasi karena kinerja tidak jelas sehingga terjadi permasalahan hutang yang begitu besarnya," pungkasnya.(BB).