Gagal Party di Bali, Mantan Bintang Porno Jepang 'Miyabi' Berurusan dengan Imigrasi
Rabu, 07 November 2018
ilustrasi nett
IKUTI BALIBERKARYA.COM LAINNYA DI
GOOGLE NEWS
Baliberkarya.com-Denpasar. Maria Ozawa alias Miyabi harus gigit jari saat ada di Bali. Mantan bintang porno asal Jepang ini setelah gagal melangsungkan pesta di atas laut, kini harus berurusan dengan pihak Imigrasi Kelas I A Denpasar.
BACA JUGA : Polda Bali Berhasil Ungkap Kasus Dugaan Pungli Parkir, Kasus Penipuan Gojek Indonesia Menguap?
Dikabarkan pemeriksaan itu justru dilakukan saat waktu dini hari, Rabu (7/11). Pun pihak Imigrasi bantah "main mata" soal diperiksanya Miyabi saat dini hari.
Sayangnya belum ada keterangan resmi dari pihak Imigrasi Denpasar terkait pemeriksaan Miyabi yang diduga telah menyalahgunakan visa kunjungannya untuk bekerja.
Sahabat Miyabi yang tidak lain juga artis, Barbie Nouva menceritakan bahwa dirinya sengaja mengundang mantan bintang film dewasa itu ke Bali untuk merayakan ulang tahunnya yang ke-24.
"Kami hanya ingin pesta ulang tahun bukan bekerja di Bali," tutur Barbie.
Pesta itu rencananya digelar di atas boat bertajuk Tropical Pirates, di Pantai Benoa yang kemudian dibatalkan karena masalah keamananan.
BACA JUGA : Polisi Tangkap Dua Pengedar Jaringan 'Banyuwangi', Simpan Belasan Ribu Pil Koplo Siap Edar
Kemudian acara pindah lokasi ke tempat vila private di Revayah Ayung Vila, Kesiman Kertalangu, Denpasar Timur, Selasa malam (6/11).
Namun acara itu kembali terusik setelah didatangi petugas Imigrasi Denpasar, yang menyamar sebagai tamu atau undangan. “Oknum-oknum petugas Imigrasi ini terkesan mencari kesalahan Miyabi dan saya," tuturnya.
Menurut Barbie, oknum petugas imigrasi menyangka bahwa Miyabi ke Bali untuk bekerja. Oleh sebab itu mereka datang paling awal lalu mengikuti acara hingga selesai. Secara tiba-tiba para petugas ini langsung mendekat dan menginterogasi Miyabi.
“Aku ditanya berapa bayar Miyabi untuk datang ke acara? Alasan ambil paspor milik Maria Ozawa pun tak sopan, berdalih cek dokumen,” sergahnya.
Barbie dan Miyabi mengaku tidak membuat kesalahan apapun namun mereka mengaku diperlakukan layaknya orang yang memiliki permasalahan besar di Bali.
“Ujung-ujungnya, hehehe mereka minta nomor telepon, dan meminta foto bareng dengan Maria. Ya kalau ingin foto kenapa nggak bilang-bilang. Setelah itu nggak pamit, langsung kabur begitu saja," akunya tanpa menyebut siapa nama oknum Imigrasi itu.
Karena dokumen Miyabi dibawa oknum tersebut, mereka berdua bersama tim ke imigrasi Denpasar di Renon hingga waktu dini hari.
Kata dia petugas ini terkesan kasar, sedangkan sudah jelas dokumen Miyabi lengkap tak ada kekurangan satupun.
“Aku loh bilang ke mereka, kalau kesan bapa-bapak petugas seperti ini, jujur aku kecewa. Mending aku keluar dari Indonesia. Mau tau apa jawabannya, ya udah keluar aja, kurang-kurangi sampah. Apa coba, petugas negara kok ngomong ke gitu,” keluhnya.
BACA JUGA : Banyak Karya Dijiplak Asing, Togar: Pelaku Industri Kreatif Bali 'Harus Melek' Hak Kekayaan Intelektual
Karena dokumen keduanya dirasa lengkap akhirnua ke dua wanita ini dibiarkan pulang, Rabu (7/11) sekitar pukul 02.00 wita.
Sementara itu, Bagus Aditya Nugraha Suharyono sebagai Kasi Teknologi Informasi dan Sarana Komunikasi Keimigrasian Denpasar membenarkan jika pihaknya memintai keterangan wanita asal Jepang bernama Sayaka Stephanie Strom alias Maria Ozawa atau Miyabi di Kantor Imigrasi Kelas I TPI Denpasar, Selasa (6/11) sekitar 23.45 wita.
“Jadi kami hanya minta keterangan tentang kegiatan dan keberadaannya di Bali, Kami hanya tindak lanjuti informasi dari masyarakat melalui media sosial bahwa di Revayah Ayung Villa diadakan acara yang mendatangkan seorang WNA berkewarganegaraan Jepang, atas dasar informasi temen-teman dari Seksi Inteldakim melakukan pengawasan (pemantauan) rutin dan pulbaket terkait keberadaan dan kegiatan WNA yang dimaksud,” terangnya.
Dari hasil pemeriksaan dokumen, WNA Jepang itu tidak ada pelanggaran keimigrasian yang dilakukan. Oleh sebab itu, yang bersangkutan diperkenankan meninggalkan Kantor Imigrasi Kelas I TPI Denpasar," tutupnya.(BB)