Isu Penculikan Anak Marak di Medsos, Aparat Pol PP Jaga Ketat Sekolah-Sekolah
Kamis, 01 November 2018
Baliberkarya
IKUTI BALIBERKARYA.COM LAINNYA DI
GOOGLE NEWS
Baliberkarya.com-Jembrana. Kabar maraknya aksi penculikan anak-anak untuk diambil organ tubuhnya di media sosial (medsos) belakangan ini sangat membuat resah warga di Jembrana, terutama yang masih memiliki anak. Padahal sejatinya kabar tersebut adalah hoax alias kabar bohong.
Namun demikian sejumlah orang tua, belakangan ini terlihat sangat ketat mengawasi anak-anaknya, hingga harus rela antar jemput ke sekolah. Bahkan banyak orang tua justru menunggu anaknya di sekolah, baik itu anak TK, SD dan SMP.
Bukan hanya membuat resah para orang tua, Bupati Jembrana I Putu Artha juga dibuat 'pengeng' dengan kabar bohong tersebut. Hal ini terjadi lantaran masifnya peredaran kabar hoax tersebut di dunia maia, terutama di facebook (Fb).
Tak ingin warganya menjadi korban penculikan, Bupati Artha dengan tegas memerintahkan aparat Pol PP Pemkab Jembrana untuk mengawasi secara ketat sekolah-sekolah, terutama sekolah TK dan SD. Hal tersebut ditegaskan belum lama ini.
“Saya sudah minta aparat Pol PP Pemkab Jembrana untuk rutin melakukan pengawasan atau menjaga sekolah-sekolah TK dan SD. Hal ini kami lakukan untuk memastikan keamanan bagi warga Jembrana dari aksi penculikan anak,” tegas Bupati Artha.
Perintah Bupati Artha tersebut, langsung dilaksanakan oleh aparat Pol PP Pemkab Jembrana, pagi tadi terlihat sejumlah aparat Pol PP berseragam menjaga sejumlah sekolah TK dan SD, salah satunya di TK Canang Sari, Negara.
BACA JUGA : 'Kawal' Hak Alumni Smansa Korban Lion Air
Bahkan aparat Pol PP tersebut dating lebih awal ke sekolah-sekolah sebelum anak-anak tiba di sekolah untuk belajar. Demikian halnya, sejumlah anggota Pol PP, baru kembali ke kesatuannya setelah anak-anak pulang dan sekolah sudah sepi.
“Baru kali ini ada Pol PP yang berjaga di sekolah. Awalnya saya kira ada masalah serius, ternyata mereka ditugaskan menjaga anak-anak sekolah terkait isu penculikan anak. Baguslah ada aparat yang menjaga, sebenarnya kami juga takut dengan kabar penculikan anak itu,” terang Wayan Griya, salah satu orang tua murid.(BB)