Dihimbau Beralih Bisnis Energi, Hiswana Migas 'Jangan Pakai Kacamata Kuda' Hanya Jual Produk
Kamis, 25 Oktober 2018
ilustrasi nett
IKUTI BALIBERKARYA.COM LAINNYA DI
GOOGLE NEWS
Baliberkarya.com-Denpasar. Hiswana Migas Bali dihimbau jangan berpikir hanya berjualan produk migas yang bersubsidi karena itu akan membebani negara. Pengusaha di Hiswana Migas juga diminta mengubah pola pikir bahwa ke depan bahwa migas akan diganti dengan bisnis energi.
BACA JUGA : Bali 'Role Model' KPK dalam Penerapan PHR Online
Hal itu disampaikan General Manager (GM) Pertamina Marketing Operation Region (MOR) V Ibnu Chouldum dalam pembukaan Musyawarah Cabang X DPC V/6 Hiswana Migas Bali yang berlangsung di Hotel Grand Inna Bali Beach, Sanur, Denpasar, Kamis (25/10/2018).
"Teman-teman Hiswana Migas segera switch pemikiran jangan hanya berpikir fokus bisnis migas tapi bagaimana beralih ke bisnis energi. Sebab tuntutan zaman sudah seperti itu," ucap Ibnu Chouldum dalam sambutannya saat Muscab yang mengangkat tema 'Meningkatkan Strategi Kemitraan yang Efektif dan Setara untuk Membangun Profesionalisme Kerja dalam Menjawab Tantangan Bisnis Migas ke Depan'.
Ia berharap para pengusaha Hiswana Migas jangan hanya memakai kacamata kuda dan hanya fokus menjual produk migas yang bersubsidi. Apalagi ada kemungkinan subsidi ini bisa dicabut oleh pemerintah.
"Jangan pakai kacamata kuda jual produk migas yang bersubsidi. Jual produk yang kompetisi murni. Apakah LNG dan bentuk lainnya boleh tapi jangan yang bersubsidi," sentil Ibnu Chouldum.
Menurutnya, Hiswana Migas ibarat satu kesatuan yang dijadikan layaknya "Tim Superman" kepanjangan tangan Pertamina dalam berbagai kondisi. Termasuk juga menstabilkan pasokan gas termasuk memberikan bantuan saat bencana.
"Hiswana Migas harus bangga menjadi mitra Pertamina. Sebab Pertamina sangat dibutuhkan masyarakat dan negara," terangnya.
Ia juga mengajak Hiswana Migas Bali saling bermitra dalam satu kesatuan dengan stakeholder terkait. "Sebab susah mengatur para pengusaha Hiswana Migas karena punya duit," sentilnya.
Sementara itu, Gubernur Bali dalam sambutannya yang dibacakan Asisten II Bidang Perekonomian dan Pembangunan Pemprov Bali Dewa Putu Sunarta mengatakan Bali membutuhkan energi bersih dan berkelanjutan sebagai kawasan pariwisata dunia. Terlebih juga seluruh kebutuhan energi seperti gas, minyak, batubara didatangkan dari luar Bali sehingga harus digunakan secara efektif dan efisien.
Hiswana Migas selaku organisasi pengusaha di bidang migas juga diharapkan jangan hanya bermain di hilir dan menghitung profit. "Namun bagaimana berpartisipasi aktif membantu tata kelola niaga yang tepat dan konservasi energi, mengurangi emisi gas rumah kaca serta mendorong pemanfaatan energi bersih dan energi terbarukan," kata Koster.
Dalam kesempatan yang sama, Ketua Panitia Musyawarah Cabang (Muscab) X DPC V/6 Hiswana Migas Bali I Gusti Made Mulyawan menerangkan Muscab ini memilih kepengurusan baru periode 2018-2022 dan membahas program kerja empat tahun ke depan.
"Kami harapkan pengurus baru ini bisa membawa Hiswana Migas lebih maju, profesional dan siap menghadapi berbagai tantangan yang ada," harapnya.(BB).