Baliberkarya.com - Suara Rakyat Bali Membangun

JL. Patih Nambi XII No.5, Desa Ubung Kaja, Denpasar Utara

Call:081353114888

redaksi@baliberkarya.com

Penangkaran 'Curik Bali' Berbasis Masyarakat Potensi Wisata Menggiurkan

Selasa, 23 Oktober 2018

Baliberkarya.com - Suara Rakyat Bali Membangun

Baliberkarya

IKUTI BALIBERKARYA.COM LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Baliberkarya.com-Jembrana. Pengembangan ekowisata Curik Bali berbasis masyarakat antar stakeholder yang digagas tiga desa penyanding, yakni Gilimanuk, Blimbingsari, Melaya dan Sumberklampok, Grokgak, Buleleng, Selasa (23/10) pagi dibahas dalam rapat koordinasi sekaligus di launching di Aula Balai Taman Nasional Bali Barat (TNBB), Jembrana.
 
 
Ketua Kelompok Kerja (Pokja) Role Model Pengembangan Ekowisata Curik Bali berbasis masyarakat Ali Purwanto, yang juga Kepala Seksi Pengelolaan Taman Nasional (SPTN) Wilayah l TNBB mengatakan, ekowisata Curik Bali ini disusun dengan prinsip kemandirian.
 
Penyusunan konsep itu semua dirumuskan oleh ketiga desa penyanding tersebut. Mereka yang menyusun, mencari potensi lalu merumuskannya dan mereka juga yang akan melaksanakannya,
 
 
Sementara itu Kepala TNBB Agus Ngurah Krisna Kepakisan menyampaikan, saat ini perkembangan Curik Bali di alam liar sudah semakin bertambah dan data terakhir ada 141 ekor. Selain itu Curik Bali juga sudah berhasil ditangkarkan oleh masyarakat di tiga desa penyanding tersebut.
 
 
Selain Curik Bali, TNBB memiliki potensi wisata yang sangat besar dan sudah mampu menarik wisatawan sebanyak 60 ribu orang dengan pemasukan sampai Rp10 miliar.
 
“Kita melihat ada peluang ekonomi untuk masyarakat. Peluang itu masih sangat banyak selain atraksi sumber daya alam, juga potensi yang ada di tiga desa itu,” terangnya, Selasa (23/10/2018).
 
Melihat besarnya peluang yang ada, ketiga desa penyanding mewujudkan ekowisata Curik Bali berbasis masyarakat dengan persiapan matang. Pihaknya mengaku akan terus mendampingi dan membina ketiga desa tersebut untuk membuat paket-paket wisata yang memanfaatkan potensi yang ada di desanya.
 
 
“Paket ini kita tawarkan kepada wisatawan melalui kelompok masyarakat (Pokmas) yang bergerak di pariwisata, operator serta pelaku pariwisata,” jelasnya.
 
 
Secara garis besar, kata Krisna Kepakisan, ketiga desa penyanding itu memiliki berbagai potensi unggulan. Seperti Gilimanuk yang memiliki Teluk Gilimanuk, wisata mangrove, diving dan kuliner.
 
Desa wisata Blimbingsari, memiliki potensi kehidupan petani, pembuat gula aren, kebun coklat dan keindahan desa dan Sumberkelampok memiliki potensi pertanian dan penangkaran Curik Bali.
 
“Untuk Curik Bali sekarang sudah bisa dilihat di ketiga desa itu. Curik Bali itu ditangkarkan oleh masyarakat. Selain itu masyarakat juga bisa menjadi pemandu wisatawan serta menyediakan akomodasi,” tutupnya.(BB)


Berita Terkini