207 Napi Korupsi Ngotot Kembali Nyaleg, Togar Situmorang Ajak Warga Bali 'Tenggelamkan Suara'
Selasa, 23 Oktober 2018
ilustrasi nett
IKUTI BALIBERKARYA.COM LAINNYA DI
GOOGLE NEWS
Baliberkarya.com-Denpasar. Hajatan politik di Tanah Air dinodai dengan ngototnya 207 calon legislatif (caleg) bekas koruptor yang sesuai pernyataan terapis Dr. Michael Hurd dalam tulisan berjudul "Why So Many Politicians are Crooks" paling siap "merampok" mendapat restu dari Mahkamah Agung (MA) untuk kembali jadi calon wakil rakyat. Ironisnya, "politisi garong" ini diprediksi kembali terpilih dengan modal kantong tebal disinyalir akan membuat mereka mampu mengelabuhi masyarakat dan dicoblos pada 17 April 2019 mendatang.
Menanggapi fenomena koruptor nyaleg, panglima hukum Togar Situmorang menilai hal itu semua ditentukan oleh masyarakat Indonesia. Bila ingin NKRI semakin kokoh dan memiliki masa depan cerah, caleg DPRD Provinsi Bali Partai Golkar nomor urut 7 itu berkata masyarakat harus jujur pada hati nurani. Khusus masyarakat Bali, pria bernama lengkap Togar Situmorang,S.H.,M.H.,M.A.P., itu menyebut sederet nama bupati dan politisi yang dibui karena korupsi wajib jadi pelajaran bersama.
"Seharusnya kenyataan itu membuat masyarakat lebih kritis. Jangan mau dikibuli. Ini demi masa depan Bali. Bukan kepentingan sesaat," harapnya.
Ironinya, Togar menyebut ada sederet nama politisi Bali "bermasalah" yang kini kembali "merayu" masyarakat untuk mencoblosnya. Untuk itu, Togar mengajak seluruh elemen masyarakat Bali untuk menenggelamkan para caleg "cacat hukum" tersebut di Pemilu Legislatif (pileg) 2019 mendatang.
"Ini demi Bali kita. Saya harus berjuang demi Bali karena pulau indah ini telah memberikan saya segalanya. Kini saatnya saya mengabdi. Saatnya saya ngayah," ungkapnya.
Kenapa para caleg eks koruptor ini harus ditumpas dan ditenggelamkan bersama suaranya? Togar menyebut mereka adalah gerombolan penjahat yang gigih mencari celah untuk mengakali peraturan, hukum, dan undang-undang. Bila jadi wakil rakyat, Togar meyakini caleg-caleg ini akan siap kembali melakukan kongkalikong dengan para pengusaha kroni, mengakali anggaran, dan mengais-ngais selisih dari segala macam tender dan proyek.
"Sistem di negara kita belum ideal soal ini. Di Tiongkok 207 caleg eks koruptor itu tentu sudah ditembak mati. Tapi di negara kita malah masih bisa senyum-senyum. Jadi calon wakil rakyat pula. Intinya, masyarakat harus cerdas. Hati nurani jangan dijual murah hanya karena gelontoran bantuan uang (bansos) yang sejatinya adalah milik masyarakat selaku pembayar pajak," pinta Togar.
BACA JUGA : Waspada! Modus Penipuan Dana Tunai Rp3 Juta dari PT Go-Jek, Bobol Akun dan Curi Saldo ATM Melalui Go-Pay
Terkait soal siapa saja caleg "bermasalah" di Bali, Togar menjawab singkat. Untuk mengecek hal itu dia mengajak masyarakat menulis satu per satu nama caleg tersebut di mesin pencari google dan membubuhi kata tersangka di belakangnya. Kata lain yang bisa diketik adalah kasus disertai nama lengkap caleg. "Simpel kok caranya. Silakan dicoba dan mari simak rekam jejak mereka. Demi Bali jangan mau coba-coba. Apalagi mengingkari hati nurani. Jangan silau sama janji-janji mereka. Ayo tenggelamkan suara mereka bersama-sama," sentil Togar mengakhiri.(BB).