Tahun Depan, Basarnas Siap Beli Dua Helikopter dan Kapal Besar 'Khusus' Bencana
Minggu, 14 Oktober 2018
ilustrasi nett
IKUTI BALIBERKARYA.COM LAINNYA DI
GOOGLE NEWS
Baliberkarya.com-Badung. Badan SAR Nasional (Basarnas) rencananya di tahun mendatang akan membeli dua unit pesawat helikopter dan kapal besar. Dua alutsista ini menurut Kepala Basarnas Marsekal Madya TNI M.Syaugi, Indonesia harus punya, mengingat Indonesia adalah negara kepulauan dan kerap dilanda bencana.
Bahkan idealnya, katanya Indonesia harus memiliki minimal dua helikopter di dua pulau agar bisa menjangkau ke titik-titik rawan bencana jika satu waktu terjadi bencana besar sehingga proses distribusi bantuan ke lokasi bencana semakin cepat diatasi.
"Kita akan terus menambah baik personil dan peralatan sesuai kemampuan negara, contohnya tahun ini kita mengagendakan untuk membeli helikopter karena pulau kita inikan jauh-jauh seperti kejadian kemarin di NTB Gili Air, Gili Trawangan kalau tanpa helikopter kurang sigap kita," ungkapnya belum lama ini usai mengecek kesiapan personil di Kantor SAR Denpasar.
Dijelaskan, agenda membeli pesawat helikopter sebanyak dua unit ini telah masuk anggaran pemerintah dalam program multiyears (dua tahun).
Selain membeli dua unit helikopter, Basarnas juga mengagendakan membeli satu unit kapal besar yang bisa memuat bahan bakar sebanyak 450 ton.
Ket foto : Kepala Basarnas Marsekal Madya TNI M. Syaugi (BB/dok)
"Kalau yang kita punya hari ini cuma 40-50 ton, jadi dia terbatas operasi di laut tapi kalau ini kapal besar yang bisa mensuplay ke kapal lain lagi untuk melaksanakan operasi di laut berhari-hari. Jadi dia bisa bawa bahan bakar 450 ton, air bersih 100 ton bisa didarati helikopter dan satu lagi dia bisa membawa remoted operated under water vehicle itu seperti kejadian di Danau Toba yang bisa melihat korban-korban di dasar laut," paparnya.
Semua peralatan canggih ini diagendakan akan siap tahun depan dengan anggaran yang cukup.
"Peningkatan profesionalisme dan peralatan ini kita harapkan bisa menjangkau semua kejadian jika terjadi bencana," harapnya.
Selain menambah peralatan, M. Syaugi mengakui jika jumlah personil SAR yang ada saat ini masih kurang dari yang diharapkan. Saat ini baru ada 3300 personil SAR di Indonesia seharusnya jumlah idealnya sebanyak 7000 personil.
"Idealnya 7000 tapi sekarang masih kurang kan sesuai kemampuan negara tahun lalu kita di moratorium tapi sekarang kita sudah minta ke Presiden dan sekarang tahun ini kita dikasi 176 tapi bukan kita yang minta dikasi dan itu akan ditempatkan di seluruh Indonesia ya meski masih kurang tapi kita harapkan itu cukup," pungkasnya.(BB)
Berita Terkini
Berita Terkini
Kapolda Bali: Festival Imlek Tunjukkan Toleransi di Bali
25 Januari 2025
Bocah 6 Tahun Hanyut di Sungai Badung, Ditemukan Meninggal Dunia
25 Januari 2025
Kasanga Fest Kembali Digelar, Jaring 16 Ogoh-Ogoh Terbaik
24 Januari 2025
Swiss-Belhotel International Properti di Bali Sambut Kemakmuran
24 Januari 2025