Demo Tolak Pertemuan IMF-WB, Togar Nilai Pendemo 'Bukan Cerminan' Masyarakat Bali
Sabtu, 13 Oktober 2018
Baliberkarya.com/ist
IKUTI BALIBERKARYA.COM LAINNYA DI
GOOGLE NEWS
Baliberkarya.com-Denpasar. Untuk kedua kalinya, puluhan aktivis yang tergabung dalam aliansi Gerakan Rakyat Menentang International Monetary Fund - World Bank (IMF-WB), kembali menggelar aksi di depan Monumen Perjuangan Rakyat Bali, Niti Mandala Renon, Denpasar.
Mereka menolak IMF-WB, karena dianggap tidak dapat menyelesaikan masalah kemiskinan di Indonesia. Malahan, IMF-WB hanya membawa keuntungan bagi korporasi dan membesarkan ketimpangan yang akan menyengsarakan masyarakat, terutama buruh dan petani.
Aksi aliansi ini mengundang reaksi sejumlah tokoh di Bali, termasuk pengamat kebijakan publik Togar SItumorang, SH, MH, MAP. Advokat kawakan ini menilai, sesungguhnya pertemuan tahunan IMF-WB di Bali sangat positif.
"Pertemuan tahunan IMF-WB ini membawa dampak baik bagi perkembangan pariwisata Bali," kata Togar Situmorang kepada Baliberkarya.com di kantornya Law Firm Togar Situmorang & Associates di Denpasar.
Terkait demo-demo yang menolak pertemuan IMF-WB, pemilik Law Firm Togar Situmorang & Associates ini berpendapat bahwa hal itu bukan cerminan masyarakat Bali.
Ket foto: Pengamat Kebijakan Publik, Togar SItumorang, SH, MH, MAP
"Kenapa? Karena sikap masyarakat Bali sedari dulu sangat akrab dengan perkembangan pariwisata dan kehadiran acara-acara internasional yang dihelat di Bali," tegas Togar Situmorang, yang tengah menyelesaikan Disertasi Doktoral pada Progam S-3 Ilmu Hukum Universitas Udayana.
Togar menganggap, para pendemo tersebut tidak pernah merasakan kebanggaan, prestise, serta tidak bisa menikmati kepercayaan negara lain dan tidak bisa memikirkan 10 langkah ke depan terkait adanya Annual Meeting IMF-BW ini.
"Selain tidak mencerminkan sifat masyarakat Bali, demo ini dapat dinilai negatif oleh wisatawan dalam siklus pariwisata di Bali," ungkap Togar Situmorang, yang juga calon anggota DPRD Provinsi Bali nomor urut 7 Dapil Kota Denpasar dari Partai Golkar ini.
Togar Situmorang juga menegaskan, dengan adanya kepercayaan yang telah diberikan anggota IMF-WB maupun dunia saat ini, maka seluruh mata memandang tinggi Indonesia, terutama Bali.
Para peserta pertemuan tahunan ini, disebutnya, sangat bangga akan budaya dan tradisi Bali. Ini dibuktikan dengan mereka mengunjungi tempat-tempat pariwisata dan pagelaran-pagelaran sendra tari di Pulau Dewata.
Togar Situmorang pun mengimbau masyarakat Bali untuk turut serta menjaga ketertiban dengan adanya perhelatan IMF-WB. Masyarakat juga diminta jangan ikut terpancing terkait adanya demo-demo anti IMF-BW.
"Sesungguhnya pendemo tersebut tidak pernah merasakan jalan-jalan ke luar negeri, yang apabila kemudian ditanya oleh pihak luar 'What colour is your passport? Silahkan dijawab sendiri'. 'I am proud of my country, Indonesia and especially Bali!'," tutup Togar Situmorang. (BB)