Baliberkarya.com - Suara Rakyat Bali Membangun

JL. Patih Nambi XII No.5, Desa Ubung Kaja, Denpasar Utara

Call:081353114888

redaksi@baliberkarya.com

Dampak Gempa Situbondo, 9 Warga Jembrana Alami Luka Ringan

Kamis, 11 Oktober 2018

Baliberkarya.com - Suara Rakyat Bali Membangun

Baliberkarya

IKUTI BALIBERKARYA.COM LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Baliberkarya.com-Jembrana. Gempa Situbondo dengan kekuatan 6,3 SR yang terjadi Kamis (11/10) pukul 02.44 Wita, selain mengakibatkan kerusakan parah rumah warga dan fasilitas publik di Jembrana, ternyata juga menimbulkan korban luka-luka.
 
 
Korban luka-luka tersebut terjadi lantaran gempa terjadi pada dini hari, dimana sebagian besar warga Jembrana masih terlelap tidurnya. Sehingga saat terjadi gempa, warga panik dan berlarian keluar rumah untuk menyelamatkan diri.
 
Dari informasi tercatat 9 orang warga dilaporkan mengalami luka-luka. Namun seluruhnya terluka bukan karena tertipa bagunan rumah, melainkan terluka saat panik dan berlarian keluar rumah untuk menyelamatkan diri.
 
 
Kesembilan orang tersebut dirawat di IRD RSU Negara tadi pagi dan kesemuanya sudah dipulangkan (rawat jalan) lantaran luka-luka yang diderita tidak parah, melainkan hanya luka ringan. Sebagian besar terluka karena jatuh dan terbentur benda saat berlarian.
 
 
Direktur RSU Negara, Made Dwipayana melalui Humas RSU Negara, Asrika Wedayanti dikonfirmasi siang kemarin mengatakan kesembilan pasien yang mengalami luka ringan itu sudah dibolehkan pulang.
 
“Tidak dirawat inap, sebagian besar luka ringan seperti keseleo dan terbentur benda karena panik keluar rumah,” terangnya, Kamis (11/10/2018).
 
 
9 warga yang sempat mendapatkan perawatan itu di antaranya, Ni Ketut Tuti Parwati (39) asal Penyaringan, I Putu Sentana (45) asal Pangkung Liplip, Dr Metya Dewi (34) dari Banjar Tengah, Daffta Rizky Alvan (6) dan Kristian Tri Hardiyanto (31) asal Tegal Badeng Timur,  Komang Aris Setiawan (19) asal Kaliakah, I Gede Yasa Priadi (23) asal Lelateng, Dewi Darmawati (45) asal BB Agung dan IA Anggraeni dari Loloan Timur.
 
 
Sejatinya lebih dari 9 warga yang mengalami luka tersebut. Namun lantaran ringan mereka tidak membawa ke RSU.  Seperti yang dialami Dharma Putra asal Kelurahan Lelateng. Tembok rumahnya yang terbuat dari batako ambruk ke sisi luar rumah.
 
 
“Untungnya jatuhnya ke luar, kalau ke tengah bisa adik saya kena timpa tembok. Dia tidur bersebelahan dengan tembok kamar itu,” ujarnya.
 
Rumah milik I Wayan Budiarta itu kini separuh terbuka. Bahkan kusen jendela terpaksa disangga menggunakan ranting pohon agar tidak ikut roboh.  Saat gempa terjadi, Putra (20) langsung berlari keluar rumah dan sempat terbentur kakinya.(BB)


Berita Terkini