Ngaku Kapok! Duet Ibu PNS Palsukan SK Dituntut Jaksa 'Cuma' 2,5 Tahun
Selasa, 28 Agustus 2018
Baliberkarya
IKUTI BALIBERKARYA.COM LAINNYA DI
GOOGLE NEWS
Baliberkarya.com-Denpasar. Dua terdakwa Pegawai Negeri Sipil (PNS) di Bagian Pengelolaan Aset Kota Denpasar, Ni Wayan Arini (48), dan pegawai honorer di Sekretariat DPRD Kota Denpasar, Ni Wayan Rusi (31), memasuki agenda pembacaan tuntutan di Pengadilan Negeri (PN) Denpasar, Selasa (28/8).
BACA JUGA : Tingkatkan! Petani Cengkeh Desa Kutuh Dapat Bantuan 28 Alat Pertanian dari Pemkab Bangli
Seperti biasanya kedua ibu ini duduk berdampingan dan dengan kepala menunduk di hadapan majelis hakim pimpinan I Wayan Kawisada.
Jaksa Penuntut Umum (JPU) Martinus Tondu Suluh dihadapan majelis hakim menyatakan keduanya dinilai melanggar Pasal 263 ayat (2) KUHP juncto Pasal 55 Ayat (1) ke-1 KUHP telah terbukti.
"Kami berkesimpulan bahwa para terdakwa telah terbukti secara sah dan menyakinkan menurut hukum bersalah melakukan tindak pidana secara bersama-sama menggunakan surat palsu. Untuk itu memohon kepada majelis hakim memutuskan nantinya pidana penjara selama 2 tahun 6 bulan," baca Jaksa Martinus.
Jaksa dari Kejati Bali ini menilai hal yang meringankan terdakwa, selain bersikap sopan dan mengakui terus terang perbuatannya, keduanya telah mengembalikan kerugian saksi korban saat ditahan sebesar Rp526.295.000," kata Jaksa Martinus.
Menanggapi tuntutan itu, para terdakwa yang didampingi kuasa hukumnya, Nyoman Yudara langsung menyampaikan pembelaan secara lisan.
"Saya menyesal, yang mulia. Saya ingin kembali melanjutkan kewajiban saya sebagai seoarang ibu, istri, menantu," kata Wayan Arini terbata-bata. "Janji tidak mau mengulanginya lagi? Apa saudari punya niat untuk mengembalikan sisa kerugian korban?," tanya Hakim. "Iya ada niat itu, yang mulia," kata Wayan Arini sembari menambahkan akan mencicilnya tiap bulan.
Sebagaimana dalam surat dakwaan, bahwa korban dalam perkara ini adalah Koperasi Asta Sedana alamat Lingkungan Cepaka, Desa Kapal, Kecamatan Mengwi, Badung.
Koperasi ini mengalami kerugian sebesar Rp655.432.700 akibat ulah kedua terdakwa yang dilakukan dari tanggal 18 Juli 2014 sampai 25 November 2014.(BB)
Berita Terkini
Berita Terkini
Pemkot Denpasar Imbau Warga Beli LPG 3 Kg di Pangkalan Resmi
10 Januari 2025
Audiensi Bersama Dirjen Guru dan Tenaga Kependidikan
10 Januari 2025
Bappebti Serahkan Pengawasan Aset Kripto ke OJK dan BI
10 Januari 2025