Baliberkarya.com - Suara Rakyat Bali Membangun

JL. Patih Nambi XII No.5, Desa Ubung Kaja, Denpasar Utara

Call:081353114888

redaksi@baliberkarya.com

Apresiasi Gerakan BTR, Supartha Klaim Koster Gubernur "Paling Berani" Nindihin Bali

Senin, 27 Agustus 2018

Baliberkarya.com - Suara Rakyat Bali Membangun

Baliberkarya

IKUTI BALIBERKARYA.COM LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Baliberkarya.com-Denpasar. Mantan anggota DPRD Bali yang juga tokoh yang sejak awal gencar menolak reklamasi Teluk Benoa I Made Supartha S.H.,M.H., kini bisa bernafas lega. Ia menilai, reklamasi dipastikan gagal menyusul tidak layaknya Amdal (analisis mangenai dampak lingkungan) yang diajukan investor dan tumbangnya izin lokasi di Kementerian Kelautan dan Perikanan (KPP).
 
 
"Saya lega reklamasi batal dan akhirnya happy ending. Ini adalah kemenangan perjuangan kita bersama demi menjaga alamat budaya dan taksu Bali," kata Supartha saat ditemui di Denpasar, Senin (27/8/2018).
 
Ia juga mengapresiasi konsistensi Gerakan Bali Tolak Reklamasi (BTR) yang dikomandoi ForBali (Forum Rakyat Bali Tolak Reklamasi) dan Pasubayan Desa Adat/Pakraman Bali Tolak Reklamasi Teluk Benoa. Mereka dari awal sampai finis tidak surut berjuang menyuarakan penolakan.
 
"Kami salut dan bangga. Merekalah yang tanpa kenal lelah berada di garda terdepan berjuang menolak reklamasi," ujar Supartha yang juga advokat dan politisi PDI P itu.
 
Perjuangan Gerakan BTR juga sejalan dengan sikap tegas Gubernur Bali terpilih Dr. I Wayan Koster yang sejak awal sebelum terpilih juga tegas menolak dan menghentikan rencana reklamasi tersebut. Bahkan penegasan itu juga dilakukan sehari menjelang habisnya izin lokasi reklamasi itu.
 
Advokat dan Politisi PDIP, I Made Supartha S.H.,M.H.
 
 
"Gerakan BTR dan sikap tegas Pak Koster ini sejalan. Jadi mari kita bersama-sama amankan agar Teluk Benoa aman dari rencana reklamasi," ungkapnya seraya mengklaim jika Koster adalah gubernur terpilih yang paling berani nindihin Bali.
 
"Kalau yang sebelumnya kan lima tahun lebih didemo tapi tak bersikap. Sekarang Pak Koster belum dilantik saja sudah berani tegas nindihin Bali," klaimnya.
 
Supartha tercacat sebagai anggota DPRD Bali dapil Tabanan dari PDI P sejak Desember tahun 2012. Ia sebagai PAW (Pergantian Antar Waktu) mengantikan Made Sudana yang dipecat oleh induk partainya PDI P karena dinyatakan melanggar aturan partai tersebut.
 
Lantas Supartha dipercaya dan ditugaskan duduk di Komisi I DPRD Bali yang membidangi politik, pemerintahan, hukum dan aset daerah. Ia mampu memberikan warna yang berbeda di gedung wakil rakyat di Renon. Sebab Supartha dikenal sebagai politisi dan wakil rakyat yang vokal.
 
Ia seringkali "bernyanyi" bahkan berteriak menyuarakan aspirasi rakyat serta mengkritisi kebijakan Gubernur Bali Made Mangku Pastika yang tidak pro rakyat. Tidak heran jika ia sempat dijuluki "sang vokalis Dewan".
 
 
 
Salah satu perjuangannya dan "teriakan-teriakannya" yang paling dikenal publik adalah soal penolakan izin reklamasi Teluk Benoa yang dikeluarkan Gubernur Pastika akhir tahun 2012. Supartha menjadi salah satu aktor utama yang berjuang untuk menjegal dan menggagalkan megaproyek yang rencananya akan mengurug Teluk Benoa seluas lebih dari 700 hektar itu.
 
Suara penolakannya bergema ke seluruh Bali dan juga menjadi pemantik adanya gerakan-gerakan penolakan yang lebih massif dari berbagai komponen masyarakat Bali. Kini perjuangan bersama seluruh elemen masyarakatnya yang menolak reklamasi berbuah manis. Hal itu pun akan menjadi tinta emas dalam catatan sejarah perjuangan Bali.
 
Kini Supartha juga melakoni misi "come back" untuk kembali duduk sebagai anggota Dewan di Renon. Supartha yang dikenal sebagai advokat kawakan ini nyaleg lagi ke DPRD Bali daerah pemilihan (dapil) Tabanan nomor urut 4 dari Partai PDI P.(BB).


Berita Terkini