Mih Ratu! Tanam Pohon 'Tangi', Ratusan Mati dan Mengering
Minggu, 26 Agustus 2018
Baliberkarya
IKUTI BALIBERKARYA.COM LAINNYA DI
GOOGLE NEWS
Baliberkarya.com-Jembrana. Program penanaman pohon perindang jalan yang digulirkan Pemkab Jembrana sekitar setahun lalu ternyata tidak berjalan efektif. Buktinya, ratusan pohon tanggi yang ditanam setahun lalu kondisinya mati. Hingga kini tidak ada pengantian tanaman yang mati tersebut.
BACA JUGA : Waspada 3 Hari Kedepan, BMKG Peringatkan 'Gelombang Tinggi 3 Meter' di Perairan Bali-NTB
Program tersebut sejatinya digulirkan oleh Pemkab Jembrana guna menciptakan lingkungan perkotaan yang hijau dan sejuk, dengan menanam sejumlah pohon tangi di sepanjang jalan nasional di lingkungan perkotaan dengan anggaran yang tidak sedikit.
Pohon tangi yang tanam bukanlah bibit, melainkan pohon dengan ketinggian mencapai tiga hingga empat meter. Namun kenyataannya dari sejumlah pohon tangi yang ditanam, ada banyak yang kondisinya mati dan mengering, bahkan jumlahnya mencapai ratusan pohon.
Seperti yang terlihat di jalan Gajah Mada, Negara. Di lokasi ini pohon tangi yang ditaman berderet dengan jarak sekitar lima meter antara satu pohon ke pohon yang lain banyak kondisinya mati dan mengering, jumlahnya mencapai 50 pohon lebih.
“Matinya sudah lama, itu karena tidak pernah ada yang merawat. Terlebih saat ini musim kemarau, kalau tidak disiram jelas mati,” ujar salah seorang warga Jembrana, Minggu (26/8/2018).
Selain Pemkab Jembrana menganggarkan untuk melakukan penanaman pohon di pinggir jalan perkotaan, seluruh desa yang ada di Jembrana juga menganggarkan dana Rp10 juta untuk melakukan penanaman pohon di pinggir jalan nasional maupun jalan desa.
Namun pohon yang ditanam jenis tangi oleh pemerintah desa juga kondisinya banyak yang mati. Hal ini terjadi menurut sejumlah warga lantaran tidak ada yang memelihara. Kabarnya, pihak desa hanya menganggarkan dana untuk penanaman, namun tidak menganggarkan untuk pemeriharaan sehingga ratusan pohon yang telah ditanam mati.
Terkait hal tersebut, Wakil Bupati Jembrana I Made Kembang Hartawan dikonfirmasi kemarin membenarkan banyak pohon tangi yang ditanam saat ini kondisinya mati. Namun menurutnya itu masih tanggungjawab pihak rekanan atau penyedia tanaman.
“Kita membeli hidup. Jadi kalau ada yang mati menjadi tanggungjawab penyedia tanaman untuk menggantinya. Nanti kita minta segera pihak penyedia tanaman untuk mengganti yang mati,” tegas Kembang Hartawan.(BB)