Apes, Karyawan Ayunadi Kali Kedua Mencuri, Sepasang Kaki 'Didor'
Jumat, 24 Agustus 2018
Baliberkarya
IKUTI BALIBERKARYA.COM LAINNYA DI
GOOGLE NEWS
Baliberkarya.com-Denpasar. Dua pelaku pencurian dengan pemberatan (curat) di dor petugas karena berusaha melarikan diri saat hendak ditangkap di dua TKP yang berbeda.
Pelaku pertama atas nama I Made Slamet Adi Putra (23) asal Karangasem didor petugas usai kedapatan melakukan pencurian di tempatnya bekerja di swalayan Ayunadi di Jalan Gunung Soputan, Denpasar pada Kamis (23/8).
Sementara rekannya, Komang Agus Wiratawan (23) asal daerah yang sama didor di lokasi yang berbeda yakni di kosannya di Jalan Teuku Umar, Denpasar.
Aksi pelaku dijelaskan Kapolsek Denpasar Barat Kompol Adnan Pandibu sebelumnya pernah melakukan hal yang sama di tempat pelaku bekerja yaitu pada tanggal 19, 20, dan 21 Juli 2018 dengan menjebol safety box milik korban AA. Agra Putra pemilik swalayan Ayunadi.
"Yang pertama itu tiga hari berturut-turut 19, 20, 21 Juli 2018 dan dilaporkan tanggal 22 Juli 2018. Pertama dia ambil Rp5 juta, Rp7 juta dan Rp8 juta total Rp20 juta," ungkap Kapolsek saat rilis di Polsek Denpasar Barat, Jumat (24/8).
Saat itu, pelaku bersama karyawan lain sempat diperiksa di polsek namun karena tidak terbukti pelaku dilepas. Pelaku sudah bekerja di swalayan tersebut selama 1 tahun.
Hingga akhirnya, pelaku yang mengaku mencuri karena terlilit hutang dan untuk membayar kosannya ini nekat melakukan aksi yang sama pada Kamis (23/8) dini hari sekira pukul 02.00 wita.
Pelaku nekat menjebol tembok atau dinding swalayan. "Pelaku melakukannya dari samping swalayan dengan menggunakan masker helm, pelaku menjebol tembok dengan menggunakan linggis kemudian merusak pintu, tapi di brangkas pertama kosong," ucapnya.
Rekannya Agus katanya menunggu di luar. Karena kosong pelaku pindah ke ruang lain dengan menjebol dinding triplek asbes jendela kaca juga dipecahkan. "Waktu lama di dalam itu sekitar 1 jam, karena lama si Agus berteriak dan Slamet menyerah karena safety box nya berat," ungkapnya.
Keesokan paginya, pelaku Slamet bekerja seperti biasa namun karena ada CCTV petugas kita kirim ke TKP dan akhirnya kita terpaksa tembak karena berupaya melarikan diri, imbuhnya. Demikian hal yang sama dengan rekannya yang mendapatkan timah panas di kaki kiri dan kanannya. (BB)
Berita Terkini
Berita Terkini
Pemkot Denpasar Imbau Warga Beli LPG 3 Kg di Pangkalan Resmi
10 Januari 2025
Audiensi Bersama Dirjen Guru dan Tenaga Kependidikan
10 Januari 2025
Bappebti Serahkan Pengawasan Aset Kripto ke OJK dan BI
10 Januari 2025