Paranormal se-Indonesia Kumpul "Uji Kesaktian" di Wantilan Jaba Pura Puri Satria
Rabu, 22 Agustus 2018

Baliberkarya
IKUTI BALIBERKARYA.COM LAINNYA DI
GOOGLE NEWS
Baliberkarya.com-Denpasar. Puluhan paranormal dari berbagai daerah di Indonesia yang tergabung dalam Forum Keluarga Paranormal & Penyembuh Alternatif Indonesia (FKPPAI) berkumpul di Wantilan Jaba Pura Puri Satria Denpasar, Bali. Dalam beberapa hari ke depan hingga 27 Agustus 2018 mereka akan melaksanakan berbagai kegiatan dan "uji kesaktian".
Salah satunya melakukan parade mata ditutup sambil mengendarai sepeda motor keliling Kota Denpasar Denpasar. Selain itu, aksi magic show dan aksi menegangkan debus ala Bali oleh Jro Master Made Bayu Gendeng, Jro Bima Sakti, Jro Budiasa, Romo Eka, Ki Eko Satrio, Sawangan Jati, Raga Sukma, Jro Giok dan paranormal lainnya.
Tak hanya itu, ada juga pengobatan medis dan non medis, seminar supranatural, belajar hipnotis, meramal nasib, konsultasi kehidupan, belajar tenaga dalam. Dimeriahkan pula pementasan barong, Sanghyang Jaran, barongsai, musik spiritual, bambu gila dan tarian api, aksi tenaga dalam-jailangkung serta pameran lukisan dan patung konvensional.
Rangkaian kegiatan yang dipusatkan di Wantilan Puri Satria Denpasar ini digelar dalam rangka memperingati HUT Forum Keluarga Paranormal & Penyembuh Alternatif Indonesia (FKPPAI) Bali yang dirangkai pula dengan HUT ke-73 RI. Di Bali FKPPAI sudah ada di tiap kabupaten dengan misi melestarikan budaya spiritural dan mengajegan taksu Bali menggunakan kearifan lokal.
Bunda Norma, salah seorang paranormal dari Kaharingan Kalimantan mengatakan sangat mensuport spiritual yang ada di Bali dan ia datang berpatisipasi membantu untuk pengobatan.
Menurutnya, setiap orang dapat menjadi spiritual asal dengan keyakinan dan dilakukan dengan tulus ikhlas. “Kebudayaan Dayak dan Bali itu hampir sama. Seperti halnya leak dan kuyang itu sebenarnya sama, hanya namanya saja berbeda," jelasnya.
Ia mengakui berbagai macam spiritual di berbagai wilayah itu sebenarnya sama, hanya caranya saja berbeda tetapi tetap untuk satu tujuan yaitu pengobatan. Ia menyarankan banyaklah bertapa dan bermeditasi agar bisa mengetahui sesuatu seperti halnya telepati. "Tetapi tetap di atas itu semua keyakinanlah paling penting," tegasnya.
.jpg)
Dalam kesempatan yang sama, Master Bayu Gendeng mengingatkan penyembuhan alternatif juga sedang berkembang di dunia ini meskipun masalah sembuh atau tidaknya ada di tangan Tuhan. Ia menjelaskan jika sumber penyakit sebenarnya bersumbernya dari otak.
"Saya menginginkan penyembuhan ini, kembali ke kepercayaan orang secara murni, tulus suci kepada Tuhan," jelasnya.
Banyak orang beragama tetapi lupa sama Tuhan. Di Bali orang masih percaya pengobatan secara spiritual ini dibanding modern.
"Ilmu-ilmu leluhur budaya kita di Bali, kita kombinasikan dengan era globalisasi. Jadi ada penampilan yang lebih modern tapi tidak meninggalkan filosofi dan budaya kita sendiri," ungkapnya.
Sementara, Penasehat KPPAI Bali yang juga penglingsir Puri Satria AAN Oka Ratmadi mengatakan sesuatu yang abstrak tak akan bisa dijelaskan secara seratus persen.
"Jadi apa yang kami lakukan jika diilmiahkan tak akan sampai 100%. Di dalam ilmu kita itu dikenal kundalini, ada namanya pembagian cakra. Nah cakra itu apabila diaktifkan akan memberi energi sakti yang hampir semua orang memiliki," terangnya.
FKPPAI Bali dalam momen ini berharap bisa membantu masyarakat yang memerlukan di bidang pengobatan alternatif. Selain itu, dalam kegiatan yang akan berlangsung tanggal 22-27 Agustus ini juga digelar tontonan seperti calonarang, main ular, dan sejumlah atraksi menarik lainnya.(BB).
Berita Terkini
Berita Terkini

Berita Terpopuler



