Animo Warga Berbelanja di Hardys Tinggi, Penjualan Kini Capai 250 Persen
Kamis, 05 Juli 2018
baliberkarya
IKUTI BALIBERKARYA.COM LAINNYA DI
GOOGLE NEWS
Baliberkarya.com-Denpasar. Sejumlah outlet ritel Hardys yang sempat tutup beberapa bulan lalu kini kembali dibuka dan beroperasi penuh di bawah manajemen baru PT Arta Sedana Retailindo. Mengusung pendekatan dan pola baru melalui kemitraan dengan UMKM disertai produk baru dan pelayanan prima, animo masyarakat terhadap dibuka kembalinya Hardys cukup tinggi.
"Sejumlah pencapaian positif dalam hal target penjualan membuat kami optimis bahwa ritel tidak mati dan tidak turun. Animo masyarakat masih tinggi dengan kembali dibukanya Hardys," kata Komisaris PT Arta Sedana Retailindo Putu Suadnyana bersama jajaran manajemen Hardys didampingi jajaran pengurus Aprindo (Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia) Bali dalam keterangan pers menjelang dibukanya Hardys Gatot Subroto (Gatsu), Denpasar, Kamis (5/7/2018).
Pola kemitraan dengan UMKM ini terbukti mengangkat kinerja penjualan Hardys. Contohnya di Hardys Singaraja yang baru dibuka kembali Mei lalu nilai penjualan mencapai 200 persen dari target yang dulu dicapai saat sebelum ditutup.
Keberhasilan di Singaraja membuat Hardys berani membuka outlet baru di Tabanan awal Juni lalu. Padahal daerah ini belum cukup menjanjikan dan diprediksi susah bagi Hardys untuk masuk serta bersaing.
Namun faktanya cukup berbeda. Animo masyarakat ternyata sangat tinggi dengan kehadiran Hardys. Buktinya, nilai penjualannya juga menggembirakan. Bahkan di luar dugaan bisa mencapai 250 persen dari target dengan total lebih dari 9.000 kunjungan dalam sebulan.
BACA JUGA : Kepemimpinan Harus Dididik Sejak Usia Dini
"Banyak orang pesimis Hardys bangkit. Tapi buktinya animo masyarakat sangat tinggi saat Hardys buka kembali. Kami yakin ini bisa berkontribusi pada pertumbuhan di industri ritel, " tambah Suadnyana.
Salah Salah Satu Pemegang Saham Baru Hardys, Putu Suadnyana
Masyarakat juga loyal terhadap brand Hardys. Terbukti hingga saat ini tercatat ada 600 ribu member Hardys atau setara dengan sekitar 10 persen total masyarakat Bali.
"Dari 600 ribu, member yang aktif ada sekitar 250 ribu member. Itu juga memberi kepercayaan UMKM kepada Hardys dan meminta agar ada outlet yang terus dibuka," tutur Suadnyana.
Sejumlah outletnya yang dibuka kembali setelah sempat ditutup Januari lalu yakni di Singaraja, kemudian 5 Juli ini dibuka kembali Hardys Gatsu dilanjutkan Hardys Panjer, lalu Hardys Negara. Ada juga outlet baru yang dibuka seperti di Tabanan. "Hingga Juli ini 7 outlet yang dibuka dan beroperasi sepenuhnya," kata Suadnyana.
Sementara itu, Plt Ketua Aprindo Bali AA Ngurah Agung Agra Putra menyambut gembira dengan bangkitnya Hardys dalam industri ritel di Bali. Sebab tidak bisa dipungkiri Hardys merupakan salah satu brand ritel lokal terbesar di Bali dan memberi kontribusi besar pada pertumbuhan industri ritel di pula dewata.
"Penutupan dulu (Hardys) memberi pukulan telak dan efek negatif pada industri ritel di Bali. Jadi kebangkitan dengan manajemen baru dan pola kolaborasi kemitraan dengan UMKM ini merupakan berita baik dan memberi efek positif pertumbuhan ritel di Bali," ungkapnya.
Diharapkan kebangkitan Hardys juga memacu kompetisi yang sehat dalam persaingan industri ritel di Bali. Begitu pula dapat merangkul para pelaku UMKM lokal Bali.
"Ritel punya kontribusi besar terhadap pertumbuhan ekonomi nasional. Jadi mari bersama tingkatkan pertumbuhan industri ritel di Bali dan Hardys kami harapkan jadi salah satu katalisatornya," tutup Agung Agra.(BB).
Berita Terkini
Berita Terkini
Pemkot Denpasar Imbau Warga Beli LPG 3 Kg di Pangkalan Resmi
10 Januari 2025
Audiensi Bersama Dirjen Guru dan Tenaga Kependidikan
10 Januari 2025
Bappebti Serahkan Pengawasan Aset Kripto ke OJK dan BI
10 Januari 2025