Mengenal Profil Gede Ngurah Wididana dalam Politik, Bisnis dan Pendidikan
Kamis, 05 Juli 2018
GNW for Baliberkarya
IKUTI BALIBERKARYA.COM LAINNYA DI
GOOGLE NEWS
Baliberkarya.com-Denpasar. Nama Pak Oles sangat dikenal oleh sebagian besar masyarakat Bali. Tapi sedikit yang tahu nama aslinya, sebagai Gede Ngurah Wididana. Laki setengah baya dari Buleleng, tepatnya desa Bengkel, Kecamatan Busung Biu.
BACA JUGA : Aneh! Gugatan Bagi Sudikerta Dicabut Tapi Disidangkan, Togar: Janggal dan Bermuatan Politis
Latar belakang sekolahnya sebagai sarjana pertanian dari universitas Udayana dan Master of Agriculture dari University of The Ryukyus, Jepang. Sekarang sedang belajar di program Doktor IHDN, Denpasar. Kesibukannya lumayan padat dalam mengurus bisnis, politik, bermasyarakat dan menyelesaikan studinya. Walau sibuk, tapi dia terlihat santai. Motto hidupnya adalah santai tapi serius.
Gede Ngurah Wididana, dikenalkan namanya dengan logo GNW, sejak 1997. Logo GNW ada dalam lambang perusahaan Pak Oles. Tapi justru nama Pak Oles lebih ngetop daripada GNW. Gede Ngurah Wididana tidak menyesali hal itu, justru nama Pak Oles yang semakin ngetop akan meningkatkan citra perusahaannya sebagai brand image yang baik.
Tentu ada masalah serius untuk memperkenalkan nama GNW sebagai Gede Ngurah Wididana. Dia memperkenalkan logo baru GNW untuk dirinya di Partai Demokrat sebagai caleg DPR RI 2019.
BACA JUGA : Siswa Gagal Masuk Sekolah Negeri, Ketua DPRD dan Gubernur Sepakat Buka Sekolah Pagi dan Siang
Di tengah kesibukannya di dunia bisnis dan politik, Gede Ngurah Wididana juga melakukan program pelatihan pertanian organik di desanya kepada generasi muda dan masyarakat luas dari seluruh Indonesia, sejak 1997. Dia juga aktif sebagai penulis buku kepemimpinan dan motivasi, serta sebagai pembicara seminar pertanian, bisnis, motivasi dan kepemimpinan.
Gede Ngurah Wididana juga memiliki program mengirim pemuda belajar Bahasa Jepang ke Okinawa sambil bekerja, bekerja sama dengan JSL (Japan as Second Language) Indonesia. Kesibukannya menjadi semakin lengkap karena dia juga menjadi peneliti pertanian organik di yayasan Institut Pengembangan Sumber Daya Alam, yang berafiliasi secara internasional dengan lembaga penelitian pertanian organik.
BACA JUGA : Sekda Buka Kemah Pramuka 2018
Kesibukannya dalam bidang politik dilakukan pada sore dan malam hari. Pagi hari saat subuh dia sibuk membaca dan membuat konsep kerja. Siang hari dia sibuk mengurus bisnis. Tidurnya cukup 4 jam saja, saat tengah malam dan di dalam mobil saat melaju menuju ke tempat kerja yang tersebar di seluruh Bali.
"Hidup ini harus dilakoni dengan serius tapi juga harus bisa santai, agar tidak stres," selorohnya dalam suatu kesempatan, saat ditemui di tempat kerjanya beberapa waktu lalu.(BB)