Sosok Gede Ngurah Wididana, Teliti Seva Niti dalam Kepemimpinan Hindu
Minggu, 01 Juli 2018
istimewa
IKUTI BALIBERKARYA.COM LAINNYA DI
GOOGLE NEWS
Baliberkarya.com-Denpasar. Bagi sebagian warga Bali, kiprah Gede Ngurah Wididana sebagai politisi sejak 1999, memang patut diacungi jempol.
Gede Ngurah Wididana atau akrab dengan panggilan Pak Oles ini pernah menjadi anggota DPRD Provinsi Bali selama 2 periode dari partai PDIP (1999-2003) dan Partai Hanura (2009-2014).
Kini, dirinya berlabuh di Partai Demokrat yang siap dicalonkan sebagai Caleg DPR RI 2019.
Ditengah kesibukannya sebagai pengurus Partai Demokrat dan pengusaha agribisnis, tidak banyak orang yang tahu, bahwa dia adalah seorang peneliti di Institut Pengembangan Sumber Daya Manusia (IPSA).
Gede Ngurah Wididana meneliti Seva Niti (kepemimpinan Pelayanan ) dalam Hindu sejak dua tahun lalu. Ketertarikannya tentang kepemimpinan karena dirinya terlibat langsung dalam memimpin berbagai perusahaan dan organisasi, perusahaan dan partai politik.
Berbagai literatur Hindu diteliti sehubungan dengan Seva Niti, seperti Manava Dharmasastra, Agni Purana, Narada Purana, Bhagavad Gita, Ramayana, Mahabharata, Sarasamuccaya, Niti Sastra dan Niti Sataka.
Hasil penelitiannya tersebut akan segera diseminarkan dan dipublikasikan dalam bentuk buku dan dibagikan gratis kepada seluruh masyarakat yang ingin mempelajarinya.
Menurut Gede Ngurah Wididana, tujuan penelitian ini adalah untuk memperkaya ilmu kepemimpinan berbasis Hindu, khususnya Seva Niti. Seva Niti berarti memimpin dengan melayani. Seva artinya melayani, niti artinya memimpin.
Walaupun konsep ngayah atau karma marga sudah dikenal di masyarakat Hindu, yang berarti bekerja tulus ikhlas, namun konsep itu sudah mulai luntur tergerus jaman modernisasi dan globalisasi masyarakat Bali yang lebih suka berpikir instan, lebih mengutamakan hasil atau uang daripada kualitas kerja.
Gede Ngurah Wididana, alumni Universitas Udayana dan University of The Ryukyus, Jepang ini mengharapkan hasil penelitiannya bermanfaat bagi generasi muda untuk belajar tentang nilai nilai luhur kepemimpinan Hindu dan local genius masyarakat Bali dalam memimpin organisasi.
Dia juga mengharapkan bahwa temuan hasil penelitiannya bisa menjadi suatu produk motivasi dan konsep kepemimpinan yang mengubah mindset atau pola pikir orang Bali tentang kepemimpinan yang melayani untuk tujuan kesejahteraan diri, organisasi dan masyarakat.(BB)