Kembangkan Ekonomi Digital di Bali, Rai Mantra: Sesuai Karakter 'Generasi Z dan Milenial'
Jumat, 11 Mei 2018
ilustrasi nett
IKUTI BALIBERKARYA.COM LAINNYA DI
GOOGLE NEWS
Baliberkarya.com-Denpasar, Calon Gubernur Bali nomor urut 2, Ida Bagus Rai Dharmawijaya Mantra saat menjabat Walikota Denpasar dua periode merupakan pemimpin pertama di Bali yang meletakkan landasan ekonomi digital yang kini tengah booming di tanah air. Rai Mantra pun cerdas menangkap berbagai peluang ekonomi digital ini yang menjadi ekonomi zaman now.
Ia mendorong dan memberi ruang generasi muda Bali untuk terjun menjadi wirausaha di bidang ekonomi digital. Bagi Rai Mantra ekonomi digital ini sangat cocok dangan karakter generasi Z dan generasi milenial atau generasi Y.
"Digital ekonomi merupakan ekonomi dengan karakter zamannya generasi Z dan generasi milenial," ucap Rai Mantra saat ditanya wartawan mengenai programnya membangun ekonomi digital jika terpilih menjadi Gubenur Bali lewat Pilgub Bali 27 Juni mendatang.
Rai Mantra mengatakan, di era digital seperti saat ini, membuka usaha tidak harus dengan lahan yang luas dan dana yang besar, tetapi dengan internet (secara online), usaha bisnis bisa dikembangkan. Hal itu tentu cocok untuk generasi Z dan generasi milenial untuk menjadi pilihan berbisnis di ranah ekonomi digital.
Rai Mantra yang menyabet penghargaan bergengsi dari Mark Plus. Inc sebagai "Marketeers of The Year dan Best of The Best Marketeers of The Year 2017 mengungkapkan generasi ini tentu belum mempunyai modal besar untuk membangun usaha namun mempunyai visi jauh ke depan, keberanian dan penguasaan teknologi serta informasi.
"Di era ekonomi digital banyak kemudahan untuk melakukan usaha. Proses pendirian usaha bisa lebih dipermudah atau diperpendek," ungkap Rai Mantra yang masuk jajaran 12 kepala daerah inovatif versi Lembaga Administrasi Negara (LAN) .
Namun diakui oleh Rai Mantra bahwa informasi mengenai peluang ekonomi digital ini harus terus disampaikan ke masyarakat. Lalu diikuti dengan penyiapan ekosistem digital, berbagai program pemerintah dan tentu pendampingan.
“Yang perlu adalah kita memberikan suatu pemberitahuan, publikasi informasi dan peluang usaha ekonomi digital. Hal itu untuk menjadikan generasi muda sebagai young entrepreneur baru dan juga technopreneur atau wirausaha di bidang teknologi," pungkas Rai Mantra.
Berdasarkan laporan Tirto.id disebutkan bahwa generasi Z atau generasi pascamilenial adalah kelompok manusia termuda di dunia saat ini. Mereka lahir dalam rentang 1996 hingga 2010.
Di Indonesia, pada 2010 saja jumlah mereka sudah lebih dari 68 juta orang, nyaris dua kali lipat Generasi X (kelahiran 1965-1976). Dan kini ada sekitar 2,5 miliar orang Generasi Z di seluruh dunia.
Berbagai kajian demografi menyatakan bahwa Generasi Z cenderung menghargai keberagaman, ingin menjadi agen perubahan, berorientasi pada target, dan senang berbagi. Generasi Z juga berpikiran terbuka, menyukai kampanye yang kekinian, asyik dengan teknologi, menghendaki perubahan sosial, sanggup berkompromi.(BB).