Kasihan 'Pekak' Ini Tewas Diduga Frustasi Sakitnya, Pilih Meregang Nyawa dengan Gantung Diri
Selasa, 01 Mei 2018
Polsek Abiansemal
IKUTI BALIBERKARYA.COM LAINNYA DI
GOOGLE NEWS
Baliberkarya.com-Badung. Putus asa karena mengalami sakit komplikasi asam Urat, rematik, tensi tinggi yang tak kunjung sembuh, seorang pekak atau kakek bernama I Gusti Ketut Pugig, (83) mengakhiri hidupnya dengan cara gantung diri, pada Senin (30/04) di rumahnya Banjar Pegongan, Desa Taman, Kecamatan Abiansemal, Kabupaten Badung.
BACA JUGA : Astaga, Gerombolan 'Wisdom' Maling di Coco Mart Ubud, Seorang Pelakunya Wanita Ketangkap
Menurut penuturan saksi I Gusti Nyoman Sukerta (42) dan Dewa Ayu Alit Warsita (39) yang merupakan anak dan menantu korban, awalnya pada pukul 07.30 wita saksi hendak membawa korban keluar kamar untuk berjemur mencari sinar matahari pagi.
Namun sesampainya di depan kamar, saksi anak korban dan saksi menantu korban terkejut melihat korban dalam keadaan tergantung atau gantung diri, dengan kondisi kaki dalam keadaan bersimpuh di lantai.
Selanjutnya anak korban melepaskan tali dengan cara memotong tali dengan menggunakan gunting, dan melepaskan ikatan tali tersebut dan selanjutnya mayat korban di angkat ke atas kasur di kamar korban.
Kapolsek Abiansemal Kompol I Nyoman Weca,S.Sos yang dikonfirmasi membenarkan kejadian tersebut.
Dari hasil olah TKP dan setelah memeriksa kondisi fisik luar korban tidak ditemukan adanya tanda tanda kekerasan.
Dari hasil interogasi sementara terhadap para saksi, menurutnya bahwa korban diduga frustasi akibat sakit komplikasi yang dideritanya sejak lama dan tak kunjung sembuh.
"Dari pemeriksaan luar tidak ditemukan adanya tanda tanda kekerasan, kami kepolisian dan Tim Medis menyimpulkan bahwa korban murni bunuh diri," ungkapnya Selasa (1/5).
Sementara itu, anak korban Gusti Nyoman Sukerta mengaku ayahnya beberapa kali sempat mengeluhkan sakitnya yang tak kunjung sembuh dan mencoba bunuh diri.
"Saya duga ayah saya frustasi akibat sakitnya itu," ungkapnya sedih.(BB)