Baliberkarya.com - Suara Rakyat Bali Membangun

JL. Patih Nambi XII No.5, Desa Ubung Kaja, Denpasar Utara

Call:081353114888

redaksi@baliberkarya.com

Jawaban Koster "Kangin Kauh", Rai Mantra Beri Penjelasan 'Orange Economy'

Sabtu, 28 April 2018

Baliberkarya.com - Suara Rakyat Bali Membangun

baliberkarya

IKUTI BALIBERKARYA.COM LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Baliberkarya.com-Badung. Jawaban Calon Gubernur Bali nomor urut satu I Wayan Koster soal 'orange economy' hampir seluruhnya tidak terkait dengan konsep 'orange economy' yang sesungguhnya. 
 
 
Bahkan, mirisnya jawaban Koster yang lulusan S-3 UNJ (Universitas Negeri Jakarta) itu terkesan ngawur atau "kangin kauh" menjawab pertanyaan Calon Gubernur Bali nomor urut dua Ida Bagus Rai Dharmawijaya Mantra yang hanya tamatan S-2 itu dalam debat terbuka yang berlangsung di Nusa Dua, Sabtu malam (28/4/2018). 
 
Hal ini membuktikan, tampaknya Koster tidak paham betul bagaimana orange economy atau industri kreatif harus dikembangkan di Bali. Saat pembawa acara memberikan kesempatan menanggapi jawaban Koster, Rai Mantra meluruskan pemahaman Koster mengenai orange economy. 
 
Menurut Rai Mantra, orange economy ini memang sedang berkembang pesat di dunia saat ini dan awalnya diperkenalkan oleh UNESCO. Orange economy, lanjut Rai Mantra menjelaskan dengan fasih, pada prinsipnya adalah 'economi kultural' yang berinteraksi dengan ekonomi kreatif sehingga ekonomi kreatif bisa masuk di segala sektor. 
 
Orange economy ini, jelas Rai Mantra, bisa masuk di berbagai identitas baik kebudayaan maupun penguatan kewirausahaan dalam skala UMKM (Usaha Mikro Kecil dan Mengenah) maupun usaha skala besar. 
 
 
"Pada prinsipnya orange economy ini akan menjadi penopang ekonomi pariwisata dan memperkuat pertumbuhan ekonomi di Bali. Ini harus dikembangkan untuk meningkatkan kesejahteraan, keseimbangan pembangunan Bali," terang Rai Mantra, sementara di kubu paslon Koster dan Cok Ace tampak sesekali manggut-manggut layaknya mahasiswa mendengarkan penjelasan seorang profesor.
 
 
Rai Mantra melanjutkan, untuk memperkuat orange economy diperlukan manusia-manusia atau SDM yang kreatif untuk menangkap berbagai potensi ekonomi yang ada. Selanjutnya, penggarapan orange economy dengan serius akan bermuara pada tingkat pemerataan ekonomi secara meluas baik pada skala UMKM dan usaha besar. 
 
"Sehingga tidak ada disharmonisasi pengembangan orange economy dan pariwisata budaya yang memang harus dikuatkan. Orange economy merupakan ekonomi alternatif sebagai penyangga selain ekonomi pariwisata maupun ekonomi pertanian ke depannya," jelas Rai Mantra.
 
Rai Mantra menambahkan bahwa paradigma pemerintah dan pemimpin Bali memandang potensi ekonomi tidak boleh ketinggalan zaman. Maka harus selaras dengan perkembangan dan dinamika zaman, visioner dan futuristik. 
 
"Maka kita seyogyanya dapat mengadopsi konsep-konsep ekonomi yang berkembang baik di nasional maupun internasional. Dan tentunya konsep-konsep ini sesuai dengan apa yang menjadi kriteria pembangunan kita. Dalam hal ini konsep ekonomi yang layak diadopsi untuk pembangunan Bali ke depan adalah orange economy," papar Rai Mantra.
 
Berbeda denga penyampaian Koster yang ngawur, pemahaman Rai Mantra mengenai orange economy sejalan dengan konsep yang sebenarnya. Pemahaman dan jawaban Rai Mantra juga selaras dengan apa yang ditulis akademisi Unud Dr. I Gusti Wayan Murjanayasa buku "Denpasar Smart Heritage City, Paradigma Holistik dan Strategi Aplikasinya", yang menulis artikel mengenai "Smart Economy Menuju Denpasar Smart Heritage City". 
 
 
Buku ini memberikan penjelasan mengenai orange economy yang tidak ada seperti yang disampaikan Koster. Dalam artikel tersebut disebutkan bahwa orange economy merupakan ekonomi kreatif dan ekonomi kultural. Hal itu perlu juga didukung dengan kreativitas menempatkan sumber daya manusia (SDM) sebagai unsur strategis. 
 
SDM ini harus didorong menciptakan kreasi dan inovasi untuk menciptakan nilai tambah. Hal tersebut juga sejalan dengan apa yang disampaikan Rai Mantra dalam debat perdana yang disaksikan sebagian besar masyarakat Bali.(BB).


Berita Terkini