Baliberkarya.com - Suara Rakyat Bali Membangun

JL. Patih Nambi XII No.5, Desa Ubung Kaja, Denpasar Utara

Call:081353114888

redaksi@baliberkarya.com

Ngotot Perjuangkan Petani, Gubernur Bali Sambut Positif Usulan Tamba

Sabtu, 28 April 2018

Baliberkarya.com - Suara Rakyat Bali Membangun

baliberkarya

IKUTI BALIBERKARYA.COM LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Baliberkarya.com-Jembrana. Gerah dengan anggaran Trans Sarbagita yang disebut-sebut mubazir, sementara sektor pertanian di Bali kurang mendapat kucuran dana yang memadai, Ketua Komisi III DPRD Bali I Nengah Tamba bersuara lantang.
 
Dewan asal Banjar Peh, Desa Kaliakah, Kecamatan Negara, Jembrana ini mengusulkan alokasi dana untuk trans Sarbagita dialihkan untuk pengembangan sektor pertanian agar lebih bermanfaat dan diyakini bisa meningkatkan taraf hidup masyarakat Bali.
 
“Dari hasil evaluasi, trans Sarbagita itu kurang bermanfaat, bahkan cendrung mubasir. Karena itu saya mengusulkan agar anggaran dananya dialihkan ke sektor pertanian karena selama ini sektor pertanian kurang mendapatkan dana yang memadai,” terang I Nengah Tamba ditemui di rumahnya di Banjar Peh, Desa Kaliakah, Negara beberapa waktu lalu.
 
Gayung bersambut menurut Tamba, usulannya itu disambut positif oleh Gubernur Bali Made Mangku Pastika yang sebelumnya meluncurkan program transportasi publik Trans Sarbagita. Menurut Tamba tidak selamanya program itu berjalan dengan baik dan diterima oleh masyarakat.
 
Menurut Tamba, petani di Bali hingga kini kesulitan memasarkan hasil pertaniannya ke sektor pariwisata. Sebab para pelaku pariwisata tidak langsung membeli produk pertanian ke petani lokal.
 
 
Karena dasar itulah Tamba menggusulkan kepada Gubernur Bali, agar dana yang setiap tahunnya dialokasikan untuk program Trans Sarbagita sekitar Rp 13 milyar dialihkan untuk pengembangan buah lokal agar petani tidak kesulitan menjual lagi ke sektor pariwisata.
 
“Anggaran tersebut bisa dimanfaatkan untuk pembangunan Cold Storage yang bisa menampung 60 persen buah lokal,” ujar Tamba.
 
Selama ini lanjut Tamba, petani di Bali sangat kesulitan menjual hasil panennya dan mengakibatkan petani tidak bergairah serta cenderung merugi. Hasil panen petani jauh dari harapan akibat hukum pasar. Karena itu pihaknya mendorong pemerintah agar di semua kabupaten yang ada di Bali dibangun Cold Storage untuk menampung hasil panen petani.
 
Selain itu, Pemprov Bali juga didorong bisa membangun konsorsium yang melibatkan Dinas Pertanian, Dinas Perindustrian dan Perdagangan, Dinas Koperasi dan UMKM, Perusahan Daerah (Perusda) dan instansi terkait lainnya.
 
“Konsorsium ini nantinya memiliki tugas dan tanggungjawab untuk menggairahkan petani, meningkatkan produksi petani, meningkatkan kualitas buah lokal, distribusi dan menjual buah lokal,” imbuhnya.
 
 
Lanjut Tamba, jika ini bisa diwujudkan, pihaknya optimis petani di Bali akan bergairah, produksi dan kualitas buah lokal juga akan bertambah. Atas dasar pemikiran inilah menurut Tamba, Gubernur Bali menyambut baik gagasan tersebut dan segera akan melaksanakannya.
 
“Ini harapan baru buat petani di Jembrana. Teruwujudnya gagasan ini saya optimis petani di Bali bergairah dan dengan otomatis lebih sejahtera,” pungkas Tamba yang belakangan populer dengan sebutan TMS.(BB)


Berita Terkini