Baliberkarya.com - Suara Rakyat Bali Membangun

JL. Patih Nambi XII No.5, Desa Ubung Kaja, Denpasar Utara

Call:081353114888

redaksi@baliberkarya.com

Mantap! Desa Wisata Blimbingsari Ikut Lomba CBT Internasional

Selasa, 24 April 2018

Baliberkarya.com - Suara Rakyat Bali Membangun

baliberkarya

IKUTI BALIBERKARYA.COM LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Baliberkarya.com-Jembrana. Keseriusan Pemkab Jembrana mengembangkan sektor pariwisata mulai membuahkan hasil. Sembari menunggu Perda Desa Wisata disahkan, sebanyak 5 Desa Wisata mulai dikembangkan di Kabupaten Jembrana.
 
 
Bukan hanya itu, desa wisata yang digagas Pemkab Jembrana sempat diikutsertakan dalam Community Based Tourism (CBT) atau Pariwsata Berbasis Kemasyarakatan. Desa Blimbingsari, Kecamatan Melaya, Jembrana merupakan salah satu desa wisata yang diikutkan pada lomba CBT tingkat internasional setelah sebelumnya menjuarai event yang sama di tingkat Nasional.
 
Hal tersebut diungkapkan oleh Kepala Bidang Pariwisata pada Dinas Pariwisata dan Budaya Pemkab Jembrana, I Nyoman Wenten, tadi siang.
 
 
Menurutnya, kelima desa wisata yang dikembangkan di Jembrana meliputi, Desa Gumbrih di Kecamatan Pekutatan, Desa Yehembang Kangin di Kecamatan Mendoyo, Kelurahan Pendem dan Desa Perancak di Kecamatan Jembrana serta Desa Blimbingsari di Kecamatan Melaya.
 
 
Sempat diikutsertakan dalam lomba CBT tingkat Nasional, tanpa diduga Desa Dlimbingsari kemudian keluar menjadi juara 1 pada ajang pariwisata bergengsi tersebut.
 
Menurutnya, kelima Desa ini didapuk menjadi Desa Wisata setelah memenuhi indikator yang ada seperti memiliki potensi seni, budaya dan wisata. Selain itu desa-desa yang terpilih ini juga diwajibkan memenuhi indikator berupa Local Genius atau kearifan lokal masyarakat setempat.
 
 
Di ujung Timur Kabupaten Jembrana yakni Desa Gumbrih terdapat sejumlah potensi wisata seperti, pengolahan kakao (Co-Jaensan) yang selama ini kerap dikirim ke luar negeri, pertanian organik, Bali Reptile Rescue serta kuliner ikan Gurami.
 
Sedangkan di Desa Yehembang Kangin potensinya meliputi, objek wisata Green Clift, Monumen Perjuangan Nusamara,Tubing River, Camping Ground, peternak Lebah madu hingga kuliner Lawar Isen.
 
Sementara untuk Kelurahan Pendem, Jembrana, potensi wisata yang tengah dikembangkan yakni, objek wisata Puncak Mawar, sungai Batu Belah serta Pancoran Pengelukatan Tiga Warna.
 
Desa Perancak, Jembrana, diketahui tengah mengembangkan potensi wisata berupa, Tur Mangroove, konservasi Penyu, panorama sunset, kuliner ikan laut bakar hingga pemandangan perahu-perahu Selerek yang eksotis di muara setempat.
 
 
Terakhir untuk Desa Blimbingsari memiliki potensi seperti, akulturasi budaya, landscape dengan desa yang tertata dengan baik, konservasi burung Jalak Bali, tracking dan bird watching hingga objek wisata Air Terjuan Grojogan Sewu.
 
 
Namun diakui Wenten, membentuk sebuah Desa Wisata tersebut tidaklah mudah, terutama terkait faktor Sumber Daya Manusia (SDM). Pasalnya, para SDM pengelola Desa Wisata ini dituntut harus benar-benar kreatif dalam mengembangkan potensi wisata, seni, budaya dan kearifan lokal masyarakat setempat.
 
Dengan demikian Desa Wisata yang bersangkutan takkan kehabisan potensi-potensi yang ada untuk dijual kepada wisatawan. Begitu pula nantinya peran aktif dari kelompok masyarakat (Pokmas) serta Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) diharapkan bisa bersinergi dengan Desa setempat guna memajukan potensi wisata yang ada.(BB)


Berita Terkini