Ini Kata Bupati Bangli Saat Buka Raker Satpol PP Se-Bali
Selasa, 24 April 2018
Humas Bangli
IKUTI BALIBERKARYA.COM LAINNYA DI
GOOGLE NEWS
Baliberkarya.com-Bangli. Bupati Bangli I Made Gianyar, SH., M.Hum, M.Kn, mengatakan, saat ini kondisi bangsa Indonesia sedang carut marut, karena diterpa begitu banyak permasalahan.
Banyak Bupati, Gubernur, DPR dan birokrat Aparatur Sipil Negara (ASN) di Operasi Tangkap Tangan (OTT). Atas fenomena ini, Bupati Made Gianyar mengajak semua pihak untuk sepakat. Sepakat untuk membenahi diri, sepakat untuk memahami, mencintai dan melaksanakan pekerjaan sesuai dengan aturan.
Hal ini disampaikan Bupati Made Gianyar, saat membuka Rapat Kerja (Raker) Satuan Polisi Pamong Praja (Sat Pol PP) se-Provinsi Bali, di Gedung BMB kantor Bupati Bangli, Selasa (24/4). Acara ini juga dihadiri oleh Kepala Satuan Polisi Pamong Praja (Kasat Pol PP) Provinsi Bali, I Made Sukadana, SH.,MT., dan seluruh pejabat struktural di lingkungan Sat Pol PP se-Provinsi Bali.
Lebih lanjut Bupati Made Gianyar menekankan, selama ini buruknya kinerja kepala daerah (kena OTT) karena biaya politik yang tinggi. Untuk itu Bupati Made Gianyar, mengajak elit partai, Komisi Pemilihan Umun (KPU), Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) betul-betul mengawasi pelaksanaan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada).
Selain itu, masyarakat juga diminta lebih cerdas dalam memilih pemimpin. Masyarakat harus memilih pemimpin yang amanah, bermartabat dan biayanya pencalonannya kecil. Sehingga saat jadi kepala dan wakil kepala daerah, bisa menjalankan tugasnya dengan baik.
Lanjut dia, jika kondisi ini tidak segera diperbaiki, tentu bangsa ini tidak akan punya kebanggaan. Jadi bupati tidak bangga. Jadi gubernur tidak bangga dan jadi DPR tidak akan bangga. Jadi apapun kita tidak akan bisa bangga. Jadi siapa yang harus memperbaiki ini, tentu kita. Kita sebagai rakyat Indonesia yang bisa mengurai benang kusut ini. Karena kemajuan bangsa kita tergantung diri kita dan tergantung semua rakyak Indonesia.
“Kalau semua rakyat sudah baik, tentu siapapun pemimpinnya juga akan baik,”katanya.
Terkait dengan Raker ini, Bupati Made Gianyar kembali mengingatkan, tugas utama dari Sat Pol PP adalah menegakkan Peraturan Daerah (Perda), serta ikut memelihara kemanan, ketertiban dan perlindungan masyarakat. Namun, yang yang tidak kalah penting, Sat Pol PP juga memiliki kewajiban membuat masyarkat paham dan mengerti. Paham terhadap peraturan, etika dan nilai-nilai budaya.
Ia mengatakan, jika masyarakat sudah pamah dan mengerti, maka fungsi pemerintah bisa lebih banyak di edukasi, preemtif (upaya awal untuk mencegah), preventif (pencegahan)dan promotif (sosialisasi). Tidak perlu lagi ada fungsi represifnya (penindakan). Namun begitu, semua komponen ini tetap harus dipersiapkan. Karena pemerintah konsepnya adalah sedia payung sebelum hujan. Sedia pemadam kebakaran (Damkar) sebelum terjadi kebakaran.
“Kalau ga ada hujan yang payungnya disimpan. Kalau ga ada kebakaran ya mobil damkar tetap harus dipelihara. Kalau sewaktu-waktu diperlukan, kita sudah siap,”terangnya.
Sementara itu, ketua panitia penyelenggara Putra Astawa, SE.,M.Si, dalam laporannya menyampaikan, maksud dari penyelenggaraan Raker adalah sebagai upaya mewujudkan ketertiban umum serta perlindungan masyarakat saat pemilihan kepala daerah (Pilkada) Juni 2018 mendatang.
Sedangkan tujuan dari kegiatan ini, sambung dia, untuk meningkatkan koordinasi, menyamakan persepsi dan pola tindak antara Sat Pol PP Provinsi Bali dan Sat Pol PP kabupaten/kota se-Bali, serta instansi terkait dalam penyelenggaraan ketertiban umum dan perlindungan masyarakat. Ditambahkannya, Raker ini diikuti oleh 75 orang peserta dari semua pejabat struktural Sat Pol PP se-Provinsi Bali.(BB)