Jembrana 'Perangi' Bahaya Penyakit Japanese Encephalitis (JE)
Selasa, 17 April 2018
baliberkarya
IKUTI BALIBERKARYA.COM LAINNYA DI
GOOGLE NEWS
Baliberkarya.com-Jembrana. Japanese Encephalitis (JE) merupakan suatu penyakit radang otak yang disebabkan oleh virus Japanese Encefalitis, termasuk Family Flavivirus dan merupakan masalah kesehatan masyarakat di Asia termasuk Indonesia.
Di Bali khususnya di Jembrana, untuk mencegah penyebaran virus JE, Dinas Kesehatan Kabupaten Jembrana mengadakan sosialisasi dan juga imunisasi ke pos-pos yang sudah di tentukan.
“Dinas Kesehatan menargetkan di akhir bulan April, 95 persen dari 63.176 ribu orang yang akan di vaksin sudah terlaksana,” terang Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Jembrana, dr. I Gusti Bagus Ketut Oka Parwata, Selasa (17/4/2018).
Di hadapan ratusan pelajar SMP Firdaus Banyubiru, Negara saat memberikan sosialisasi tentang virus JE, Oka Parwata juga mengatakan, Jembrana memiliki sasaran kampanye JE mulai dari umur 9 bulan sampai dengan 15 tahun.
Dari bulan Maret hingga saat ini lanjutnya, sudah mencapai 86 persen dari seluruh sasaran. Untuk jumlah pos JE yang di sekolah dari TK hingga SMP totalnya mencapai 427 pos dan untuk pos JE yang non sekolah total jumlahnya 395 pos.
Pos JE non sekolah berada di Posyandu, Pustu, Puskesmas dan layanan rumah sakit pemerintah dan non pemerintah, juga klinik swasta.
Oka menambahkan di beberapa pos memang ada penjadwalan ulang khususnya di bulan April ini, hal tersebut di akibatkan sasaran yang sedang sakit dan ada sejumlah penolakan akibat kurangnya pengetahuan.
“Namun setelah kita menggelar sosialisasi dan pendekatan, sasaran yang tadinya menolak akhirnya sadar. Untuk itu mohon dukungan berbagai pihak terutama orang tua agar mendorong anaknya untuk bisa dipastikan mendapat imunisasi JE,” ujarnya.
Manusia bisa tertular virus JE bila tergigit oleh nyamuk Culex Tritaeniorhynchus yang terinfeksi. Biasanya nyamuk ini lebih aktif pada malam hari. Nyamuk golongan Culex ini banyak terdapat di persawahan dan area irigasi.
Kejadian penyakit JE pada manusia biasanya meningkat pada musim hujan.Sebagian besar penderita JE hanya menunjukkan gejala yang ringan atau bahkan tidak bergejala sama sekali.
Gejala dapat muncul 5-15 hari setelah gigitan nyamuk yang terinfeksi virus berupa demam, menggigil, sakit kepala, lemah, mual, dan muntah.(BB)