Benahi Tata Kelola Pertanian, Gus Adhi: Tingkatkan 'Nilai Tukar' Petani
Minggu, 01 April 2018
ilustrasi
IKUTI BALIBERKARYA.COM LAINNYA DI
GOOGLE NEWS
Baliberkarya.com-Jembrana. Pengelolaan pertanian khususnya persawahan tadah hujan diperlukan sistem pengairan yang mumpuni, salah satunya dengan membangun tempat penampungan air atau embung. Pasalnya, persoalan air kerap muncul yang berakibat panen tidak bisa maksimal.
"Mengatasi persoalan ini kita segera bangun "embung" agar panen petani bisa lebih maksimal," kata Anggota Komisi IV DPR RI Yang Membidangi Pertanian Dalam Arti Luas, AA Bagus Adhi Mahendraputra dalam kunjungan kerjanya mengunjungi Subak Babakan, Desa Delod Berawah, Kecamatan Mendoyo, Jembrana.
Gus Adhi mengaku tujuan dirinya turun sebagai wakil rakyat untuk mengetahui sejauh mana petani masyarakat dalam mendorong serta meningkatkan ketahanan pangan khususnya di Bali.
BACA JUGA : Cuaca Buruk di Selat Bali, Pelabuhan Tutup
"Dari persoalan embung, juga bagaimana lebih mengintensifkan peran pendamping serta mendorong pertanian berbasis teknologi," ucapnya.
Bagi Gus Adhi, bila tata kelola pertanian ini tidak dibenahi, maka tidak mungkin nilai tukar petani bisa terwujud. Subak Babakan dengan luas lahan 103 hektar dalam kondisi normal mampu menghasilkan padi ketika panen rata-rata 8 ton menggunakan sistem tanam tabelan atau berpindah, menggunakan padi jenis Ciherang dan Inpari.
"Hasilnya akan lebih bagus lagi bila asupan air ke subak masyarakat lancar, jadi apapun kondisinya petani tetap bisa bercocok tanam tidak tergantung alam," kata Gus Adhi sembari berujar hamparan sawah di Jembrana sangat luas dan potensinya tinggi.(BB).