Aduh Seraaam! Dihuni Dua Gadis Berambut Panjang, Pesisir Delod Berawah Angker
Minggu, 11 Maret 2018
baliberkarya
IKUTI BALIBERKARYA.COM LAINNYA DI
GOOGLE NEWS
Baliberkarya.com-Jembrana. Pesisir Desa Delod Berawah, Kecamatan Mendoyo, Jembrana, bukan saja terkenal karena banyak kafe atau warung remang-remang yang menyajikan minuman beralkohol dan cewek-cewek berpenampilan seksi berdandan menor.
Kawasan pesisir Delod Berawah, ternyata juga terkenal keangkerannya. Sejumlah warga mengaku menjadi saksi keangkeran kawasan yang ramai dikunjungi saat sore dan malam hari tersebut.
“Disisi jangan main-main, tempatnya angker. Banyak yang melihat makluk gaib di tempat ini. Mahluk gaib itu bisa muncul siang, sore ataupun tengah malam,” terang Bendesa Delod Berawah Nengah Milodana, Sabtu (10/3).
Keangkeran kawasan pesisir Delod Berawah itu menurut Milodana karena ada dua gadis berambut panjang dan bertubuh tinggi tinggal di pohon ketapang yang besar. Pohon petapang tersebut tumbuh persis di pinggir pantai Delod Berawah, tepatnya di depan warung kuliner yang dibangun Pemkab Jembrana.
“Pernah ada penjual sate dipanggil dua gadis berambut panjang yang memanggil mau beli sate. Kejadian itu tengah malam, tapi begitu didekati dua orang gadis itu hilang,” ujar Milodana.
Lanjutnya, pernah juga ada warga yang melihat penampakan dua gadis berambut panjang sore harinya. Namun begitu diperhatikan gadis tersebut langsung menghilang. Di lokasi itu juga kerap terjadi kejadian-kejadian aneh.
BACA JUGA : Gagasan Winasa “JICA” Kembali Berkumandang
“Kemarin saya juga mengalami kejadian aneh saat bersih-bersih untuk persiapan upacara Melasti. Saya suruh warga untuk potong dua pohon dengan gergaji mesin, tapi saat mau dipotong pohonnya tidak putus-putus, malah mesinnya mati, padahal pohonnya kecil,” tutur Milodana.
Setelah dirinya menyuruh warga untuk memotong pohon tersebut, dan menghaturkan sesajen berupa permen dan sebatang rokok dibawah pohon yang hendak dipotong, barulah kedua pohon itu bisa dipotong.
Kejadian-kejadian aneh tersebut menurut Milodana karena lokasi tersebut dihuni oleh dua gadis bertubuh tinggi dan berambut panjang. Dua gadis tersebut tinggal di pohon ketapang yang besar, namun dia tidak tahu siapa sebenarnya dua gadis yang sering menampakan diri tersebut.
Beberapa bulan lalu menurutnya, pohon ketapang yang menjadi tempat tinggal dua gadis berambut panjang tersebut tumbang karena abrasi. Tapi hingga kini pohon ketapang itu masih hidup dan tidak ada yang berani memotongnya.
“Beberapa warga meminta saya untuk memotong pohon ketapang yang tumbang tersebut, tapi saya tidak berani memotongnya, biarpun diberi upah yang banyak dan warga yang lainpun tidak berani memotongnya,” tutup Milodana.(BB)
Berita Terkini
Berita Terkini
Pemkot Denpasar Imbau Warga Beli LPG 3 Kg di Pangkalan Resmi
10 Januari 2025
Audiensi Bersama Dirjen Guru dan Tenaga Kependidikan
10 Januari 2025
Bappebti Serahkan Pengawasan Aset Kripto ke OJK dan BI
10 Januari 2025