Astaga! Ortu Bayi yang Dibuang di Pantai Pebuahan Ternyata Pasangan Pelajar SMA
Sabtu, 10 Maret 2018
baliberkarya
IKUTI BALIBERKARYA.COM LAINNYA DI
GOOGLE NEWS
Baliberkarya.com-Jembrana. Setelah melakukan rangkaian penyelidikan terkait kasus penemuan mayat bayi dengan kondisi hancur di pantai Pebuahan, Desa Banyubiru, Kecamatan Negara, Jembrana, Jumat (9/3) siang, akhirnya jajaran Reskrim Polres Jembrana berhasil membekuk orang tua bayi malang tersebut.
Bahkan, penangkapan kedua orang tua yang biadab tersebut dilakukan polisi hanya berselang kurangdari dua jam setelah penemuan mayat bayi yang menggegerkan warga Banyubiru tersebut.
“Ya, kami sudah berhasil mengamankan terduga ibu dan bapak kandung dari bayi yang ditemukan tewas dengan kondisi hancur di panatai Pebuahan itu,” terang Kasat Reskrim Polres Jembrana AKP Yusak A Sooai, Sabtu (10/3/2018).
Pihaknya mengaku, masih melakukan pemeriksaan intensif terhadap kedua orang tua yang tega membuang bayi tak berdosa tersebut, sehingga pihaknya belum bisa membuka identitas kedua orang tua bayi tersebut.
Dipaparkan, orang tua ibu kandung bayi malang tersebut adalah seorang siswi kelas XII di salah satu SMA Negeri di Jembrana, asal Desa Manistutu, Kecamatan Melaya, Jembrana.
Sedangkan terduga bapak kandung bayi tersebut menurut Yusak, juga merupakan siswa kelas XII di salah satu SMA Negeri di Jembrana, asal Kelurahan Banjar Tengah, Kecamatan Negara, Jembrana.
“Ibu dan bapak bayi itu sama-sama pelajar SMA, namun beda sekolah. Status mereka adalah berpacaran, bukan suami istri yang syah,” ujar Yusak.
Lanjutnya, berdasarkan pemeriksaan awal, kedua orang tua bayi malang itu mengaku menjalani persalinan di kamar mandi, dengan usia kandungan sekitar empat bulan lebih. Sebelum lahir, ibu bayi tersebut sempat meminum obat penggugur kandungan.
Setelah bayi itu lahir dalam keadaan meninggal, ibu bayi tidak ikut membuang bayi itu ke Pantai Pebuahan, yang membuang hanya bapak dari bayi itu dengan cara bayi dibungkus kain. Pada saat membawa bayi itu, ada warga yang melihatnya, sehingga cepat bisa diungkap.
“Hanya itu dulu yang bisa kami jelaskan karena kami masih melakukan pemeriksaan terhadap kedua orang tua bayi itu. Kondisi ibu bayi juga masih shock berat. Nanti setelah pemeriksaan kelar baru akan kami sampaikan identitas kedua bayi tersebut. Termasuk kapan bayi itu dilahirkan,” imbuhnya.
Pihaknya juga memastikan akan segera mengirim jasad bayi tersebut ke RSUP Sanglah, Denpasar untuk diotopsi guna mengetahui, berapa umur bayi itu, jenis kelamin, termasuk penyebab kematiannya. (BB)