Penlok Bandara Buleleng "Gabeng", Investor Ancam Alihkan Dananya ke Malaysia
Senin, 26 Februari 2018
baliberkarya
IKUTI BALIBERKARYA.COM LAINNYA DI
GOOGLE NEWS
Baliberkarya.com-Denpasar. Pembangunan bandara di Bali utara yang direncanakan PT BIBU hingga kini belum terwujud, bahkan terkatung-katung. Hal itu terkendala terkait izin penetapan lokasi (Penlok) yang telah berproses hampir empat tahun "gabeng" alias tak kunjung turun dari Kementerian Perhubungan.
BACA JUGA : Rai Mantra: Bali Perlu Rumah Berdaya bagi 'ODGJ'
"Padahal Presiden Jokowi sangat antusias dengan pembangunan bandara di Bali Utara ini. Presiden bahkan telah mengeluarkan surat disposisi agar pihak Kemenhub segera menindaklanjuti pembangunan bandara di Bali Utara itu," ucap President Director PT Bandara Internasional Bali Utara (BIBU) I Made Mangku di Denpasar, Senin (26/2/2018).
Made Mangku heran, meski sudah ada surat disposisi presiden namun belum juga ada tindak lanjut dari Kementerian Perhubungan. Bahkan, pihaknya mengaku sudah beberapa kali menemui Menteri Perhubungan namun sampai sekarang juga tak ada kejelasan.
"Saat ini kendala pembangunan bandara yang diharapkan bisa menjadi penyeimbang pembangunan antara Bali selatan dan Bali utara itu adalah belum keluarnya penlok yang kita tunggu-tunggu," tegasnya.
Pihaknya tidak tahu dimana kendalanya hingga penlok tak juga turun hingga kini. Padahal, PT BIBU telah merampungkan segala hal yang berkaitan dengan perencanaan pembangunan bandara internasional tersebut. Posisi BIBU saat ini seperti mengejar orang jongkok.
"Saat ini kami hanya menunggu saja. Kalau penlok keluar, kami segera bisa ground breaking dan memulai proses pembangunan. Ibarat mengejar orang jongkok, kita yang mengejar sementara mereka diam," sentilnya.
Made Mangku yang mengaku agak kesal mengakui pihaknya tidak akan tinggal diam. Apalagi, pihaknya sudah memberikan bantuan (CSR) kepada nelayan setempat berupa cold storage sehingga saat panen ikan bisa lebih tahan lama.
"Saya harap Kementerian Perhubungan bisa segera mengeluarkan penetapan lokasi sebab sangat ditunggu-tunggu oleh masyarakat," pintanya.
Dalam kesempatan yang sama, Chairman PT BIBU, Iwan Erwanto mengungkapkan, hingga kini sudah ada 16 investor yang tergabung dalam konsorsium yang siap mendanai proyek pembangunan dengan alokasi dana keseluruhan Rp 50 triliun. Ia menyebut, investor itu ada dari Kanada, Amerika dan Timur Tengah yang tergabung dalam konsorsium bernama Kinessis Capital and Investment (KCNI).
BACA JUGA : Jokowi Keluarkan Surat Disposisi Bandara Buleleng, Tapi Aneh Kemenhub Belum Juga Keluarkan Penlok
Hanya saja, karena belum adanya penlok sehingga pekerjaan tak bisa jalan dan beberapa investor mengancam mundur bahkan mengalihkan investasinya ke Malaysia yang hanya butuh waktu empat bulan dalam pengurusan penlok.
"Dananya sudah siap. Mereka membandingkannya dengan Malaysia. Di sana empat bulan sudah bisa jalan dan penlok keluar. Sementara kita di sini sudah empat tahun masih belum jelas penlok," pungkasnya.(BB).