Pilgub 'Bukan Soal Kalah Menang', Pikirkan Generasi dan Bali Kedepan
Sabtu, 24 Februari 2018
nett/baliberkarya
IKUTI BALIBERKARYA.COM LAINNYA DI
GOOGLE NEWS
Baliberkarya.com-Denpasar. Untuk memajukan masyarakat Bali bisa lebih mandiri di masa depan, Anggota Komisi VI DPR RI Nyoman Dhamantra mengingatkan semua pihak akan pentingnya pemahaman kepada masyarakat luas terkait pilgub Bali yang akan memilih pemimpin Bali ke depan.
BACA JUGA : Ingat! Pemilih 'Milenial' Sangat Cerdas dan Kritis, Tak Bisa Dibeli, Diatur Apalagi Ditekan
Untuk memilih pemimpin Bali ke depan, Dhamantra berharap rasionalitas masyarakat Bali harus terus ditingkatkan agar tak salah memilih pemimpinnya.
"Inilah yang esensial harus kita dilakukan bersama. Bukan soal kalah menang. Akan menjadi sia-sia kemenangan itu kalau rakyatnya tak maju-maju dan masih hidup dalam kemiskinan," tegas Dhamantra, Sabtu (24/2/2018) di Dhamantra Centre saat ditanya seputar Pilgub Bali.
Dhamantra mencontohkan kemandirian ekonomi orang Bali yang dulu sangat terasa, namun saat ini justru semakin menurun. Menurutnya, dahulu orang Bali jika mau bangun pura besar bisa secara swadaya.
BACA JUGA : Target Pimpin Kejuaraan Dunia, Menpora Akan Cetak 100 Ribu 'Pelatih Berlisensi' Internasional
Baginya, hal itu terjadi karena kemandirian ekonomi krama Bali saat itu sangat kuat. Tidak seperti sekarang, untuk membangun pura krama Bali harus mencari bantuan ke berbagai pihak.
"Sekarang ini pengurus adat harus cari bantuan sana-sini," ucap Dhamantra sedih.
Untuk itu, politisi PDIP yang dikenal kritis ini menyerukan pentingnya peningkatan kualitas SDM yang harus menjadi perhatian semua pihak. Hal itu perlu segera dilakukan secara bertahap, agar masyarakat Bali kedepan memiliki daya saing dan tidak ketergantungan seperti selama ini terjadi.
"Kalau tidak, maka krama Bali akan semakin tertinggal. Ini tugas kita bersama kalau mau memikirkan Bali dan generasi mendatang. Jadi pilihlah pemimpin Bali dengan rasional dan dengan hati nurani, bukan dengan bansos, hibah, ataupun imbalan uang sesaat yang justru merugikan anak cucu kita nanti," ajaknya mengakhiri.(BB).