Sudikerta : Mari Menangkan Pilgub dengan Etika, Moral dan Kesantunan!
Senin, 12 Februari 2018
istimewa
IKUTI BALIBERKARYA.COM LAINNYA DI
GOOGLE NEWS
Baliberkarya.com-Denpasar. KPU Bali akhirnya secara resmi menetapkan dua pasangan Cagub-Cawagub di coblosan yang akan dilaksanakan pada 27 Juni 2018 mendatang. Melalui Surat Keputusan Nomor 494/HK.03.1-KPT/51/Prov/II/2018 KPU menetapkan Ida Bagus Rai Dharmawijaya Mantra-Ketut Sudikerta (Mantra-Kerta) melalui. SK tersebut diserahkan langsung oleh KPU Provinsi Bali ke Pasangan Calon. Selain itu, juga KPU menetapkan pasangan Koster-Ace sebagai paslon di Pilgub nanti.
Menyikapi penetapan paslon tersebut, Cawagub KRB, Ketut Sudikerta mengaku lega dengan penetapan tersebut. Bahkan, menurutnya pihaknya sudah mendapatkan surat izin cuti dari Gubernur Bali. Rai Mantra dan Sudikerta sendiri mulai cuti sejak tanggal 13 Februari 2018 hingga coblosan pada 27 Juni 2018.
“Mari kita berkerja mengedepankan etika, kesantunan, moral dan bermartabat, dalam menuju proses kemenangan itu, melalui berbagai program-program pro rakyat. Selama empat bulan sampai 27 Juni, usai 27 Juni terpilih Astungkara, lanjut sampai 29 Agustus, lalu dilantik,” paparnya, Senin (12/2/2018).
Mengenai adanya berbagai kejadian-kejadian seperti perusakan baliho dan intimidasi kepada para pendukung Mantra-Kerta. Sudikerta mengaku sedih dan menyangkan dengan adanya hal tersebut. Pasalnya, seharusnya dalam berdemokrasi harus diusung dengan nilai-nilai kesantunan dan moralitas.
“Ya saya sangat sedih melihat proses seperti itu, di negara kita itu, mesti tidak perlu dilakukan, lalu kita memaknai demokrasi marilah kita maknai demokrasi itu dengan elegan, kesantunan, dan bermoral,” paparnya.
Mengenai ketidakhadiran Cagub Rai Mantra, Sudikerta mengaku jika yang bersangkutan masih ada acara lain di Lingkungan Pemerintah Kota Denpasar. "Saya datang sendirian, karena beliau sedang melaksanakan (tugas) kedinasan dengan Pak Menteri dan beliau belum cuti, jadi harus mengikuti aturan yang ada. Besok mulai cuti," terangnya.
Ia bahkan berharap tidak ada kejadian-kejadian yang seperti itu terulang kembali. Wakil Gubernur Bali ini mengaku memaafkan dan pihak-pihak yang melakukan hal tersebut disadarkan oleh Tuhan.
BACA JUGA : Pembuat Pupuk Organik di Tabanan Ini Beromzet Ratusan Juta. DPD HKTI Bali: Patut Ditiru!
“Karena pada hakikatnya atribut-atribut itu tidak bisa bersuara. Kalau dicabutin nggak akan nangis, tetapi proses-proses itu yang salah, mudah-mudahan orang yang melakukan itu disadarkan oleh Yang Maha Kuasa, bahwa itu benda mati yang bergerak tidak perlu,” katanya.
Apakah dirinya akan menindaklanjuti hal tersebut dengan melaporkannya ke pengawas pemilu. Sudikerta mengaku pihaknya akan mengikuti mekanisme yang ada. Hanya saja, dirinya mengingatkan kepada para pendukungnya agar tidak merusak alat peraga kampanye lawan dan apabila menemui alat peraga kampanye lawan yang rusak agar diperbaiki secara bersama-sama.
“Proses dan mekanisme kami serahkan kepada tim untuk itu, kan ada proses-prosesnya. Saya juga mengajak terutama kepada tim saya agar jika ada baliho-baliho yang lain rusa atau roboh diperbaiki bareng-bareng. Jangan dirusak itu nggak bagus,” tegasnya. (BB)