Harga Beras Naik Dipasaran, Bupati Jembrana Sidak Bulog
Jumat, 26 Januari 2018
baliberkarya
IKUTI BALIBERKARYA.COM LAINNYA DI
GOOGLE NEWS
Baliberkarya.com-Jembrana. Buruknya cuaca akhir-akhir ini menyebabkan produksi beras di Jembrana menjadi menurun. Hal itu karena petani tidak bisa melakukan panen tepat waktu.
Hal tersebut berimbas terhadap naiknya harga beras di sejumlah pasar tradisional di Jembrana. Bahkan kenaikan beras tersebut telah terjadi sejak beberapa hari belakangan ini.
Untuk mencegah makin melonjaknya harga beras terutama jelang hari raya Imlek dan Nyepi, Jumat (25/1) pagi Bupati Jembrana mengunjungi Badan Urusan Logistik (Bulog) Gudang Jembrana di Penyaringan.
Dalam kesempatan tersebut Bupati Artha mendorong agar pihak Bulog Jembrana sesegera mungkin melakukan operasi pasar untuk menstabilkan harga beras.
Data yang diproleh dari sejumlah pasar di Jembrana, diantaranya, di Pasar Umum Negara, Pasar Anyar Banjar Tengah, dan Pasar Yehembang, harga beras medium Rp 11.000/kg. Sedangkan harga eceran tertinggi (HET) beras Bulog medium Rp 9.450/kg, selisih Rp 1.550/kg.
BACA JUGA : Waspada! Lagi-lagi, 'Upal' Masuk Bali
Menurut Kepala Gudang Bulog Penyaringan Ilham Noviandanu di Gudang Bulog terdapat stok beras sebanyak 552 ton dan di prediksi cukup untuk lima bulan ke depan.
Sementara itu Bupati Artha, mengimbau agar masyarakat Jembrana tidak perlu cemas akan kekurangan beras, terlebih sejumlah sentra penghasil beras di Jembrana sudah mulai panen.
Selain itu dari data yang disampaikan Bulog Jembrana, stok beras yang dimiliki juga masih mencukupi. Namun Bupati Artha tetap melakukan langkah-langkah antisipasi mencegah kenaikan harga beras di sejumlah pasar.
Salah satunya dengan menggelar operasi pasar. Operasi pasar tersebut efektif untuk mencegah disparitas harga beras tinggi, asalkan sasaran yang dituju tepat dan diberikan kepada masyrakat langsung, bukan dijual kepada pengepul.
Harapan lainnya, Bupati Artha juga meminta aparat (TNI, Polri, dan OPD terkait) terkait agar memantau stok beras gudang - gudang pemasok. Ini untuk mencegah adanya penimbunan beras oleh spekulan.
“Saya berharap aparat (TNI, Polri, dan OPD terkait) melakukan sidak agar gudang- gudang pemasok beras betul betul menyalurkan berasnya. Jangan sampai ada spekulan yang menahan berasnya hingga harga naik. Jangan sampai masyarakat kita kekurangan pasokan beras,” ujar Artha, Jumat (26/1/2018).
Turut mendampingi kunjungan Bupati artha saat itu Sekda Jembrana I Made Sudiada, Asisten I Made Wisarjita, Asisten III I Nengah Ledang serta Kadis Koperindag I Made Gede Budhiarta.(BB)