Mih Dewa Ratu! Hujan Deras, Jembrana "Diterjang" Tanah Longsor dan Pohon Tumbang
Selasa, 16 Januari 2018
baliberkarya
IKUTI BALIBERKARYA.COM LAINNYA DI
GOOGLE NEWS
Baliberkarya.com-Jembrana. Hujan deras yang mengguyur wilayah Jembrana Senin (15/1)kemarin siang hingga sore hari, bukan hanya menyebabkan banjir di sejumlah titik, namun juga menimbulkan bencana tanah longsor.
Bahkan bencana tanah longsor tersebut diketahui terjadi di dua lokasi di wilayah Kecamatan Mendoyo, Jembrana. Satu lokasi di Desa Yeh Sumbul dan satu lokasi lagi di Desa Yehembang Kauh, Kecamatan Mendoyo.
Tanah longsor akibat hujan deras selama tiga jam kemarin pertama terjadi di Desa Yeh Sumbul. Tembok penyengker wantilan desa setempat sepanjang 30 meter ambrol. Material longsoran menimbun kebun milik warga.
Peristiwa tersebut terjadi Senin (15/10) pukul 16.45 Wita, tembok penyengker wantilan desa setempat ambrol pada sisi timur yang berbatasan dengan kebun warga. Masyarakat setempat saat itu juga bergotong royong membersihkan material longsoran.
Berselang 15 menit kemudian, tanah longsor terjadi di Banjar Munduk Angrek, Desa Yehembang Kauh, Mendoyo. Tembok penyengker pekarangan rumah Ketut Wartama (60), sepajang 15 meter ambruk, dengan ketinggian tebing sekitar lima meter.
Ambruknya tembok penyengker tersebut jika tidak segera diperbaiki mengancam rumah dan bangunan pelinggih milik Wartama, yang setelah longsor tinggal 50 cm dari tebing longsoran.
“Awalnya hujan turun dengan deras sekali. Kemudian sekitar pukul 17.00 wita, tiba-tiba ada suara gemuruh dan setelah dicek ternyata tembok penyengker di depan rumah saya jebol,” ujar Wartama, Selasa (16/1/2018).
Saat kejadian lanjut Wartama, dirinya bersama istrinya sedang berada di dalam rumah karena hujan deras dan tidak bisa beraktivitas.
Material longsoran tanah dan tembok penyengker milik Wartama tersebut menutup badan jalan poros. Sehingga akses jalan yang menghubungkan Banjar Munduk Angrek menuju Pangkung Telepus, Desa Yehembang Kauh dan menuju Banjar Bale Agung, Desa Yehembang terputus total.
Beruntung warga setempat dengan dipimpin Perbekel Yehembang Kauh dan Babinkamtibmas langsung bergotong royong membersihkan material longsoran hingga malam, sehingga jalan bisa dilewati kembali.
Perbekel Yehembang Kauh Ketut Mustika yang dikonfirmasi membenarkan musibah tersebut. Pihaknya bersama warga langsung bergotong royong membersihkan material longsoran yang menutup jalan, sehingga jalan bisa dilewati kembali.
“Kami juga sudah laporkan musibah tersebut ke kabupaten, termasuk ke BPBD Jembrana. Pihak BPDB segera akan menurunkan alat berat untuk membersihkan material longsoran,” terangnya, Selasa (16/1/2018).
Sementara itu informasi yang diperoleh, hujan deras yang mengguyur wilayah Jembrana kemarin juga menyebabkan pohon besar yang tumbuh di kawasan Hutan TNBB, Cekik, Gilimanuk tumbang dan menutup akses jalan nasional, Denpasar-Gilimanuk.
Kejadian tersebut dengan cepat diantisipasi oleh jajaran Polsek Kawasan Laut Gilimanuk dengan dibantu warga dengan membersihkan pohon yang tumbang tersebut, sehingga jalan bisa dilewati kembali.(BB)
BACA JUGA :