Drainase Buruk, Kawasan Rambut Siwi Kebanjiran Arus Lalin Macet Total
Senin, 15 Januari 2018
baliberkarya
IKUTI BALIBERKARYA.COM LAINNYA DI
GOOGLE NEWS
Baliberkarya.com-Jembrana. Hujan deras yang mengguyur Jembrana sejak Senin (15/1) sore hingga petang menyebabkan terjadinya banjir di sejumlah titik.
Terparah terjadi di kawasan obyek wisata Rambut Siwi. Air setinggi 30 cm meter menggenangi jalan nasional tersebut. Akibatnya, jalan nasional sepanjang kurang lebih 500 meter pada dataran rendah tergenang air. Hal ini tentu saja membuat arus lalu lintas macet total.
Banjir di wilayah ini juga menggenangi beberapa rumah warga dan hektaran sawah di subak Tegak Gede, Desa Yehembang.
Banjir di wilayah Rambut Siwi, tepatnya di depan Anjungan Cerdas, pada jalan menurun mulai terjadi sekitar pukul 16.00 Wita, setelah hujan deras mengguyur kawasan tersebut mulai pukul 14.30 Wita.
Tampak, sejumlah pengendara sepeda motor menuntun motornya lantaran mesinnya mati kemasukan air.
Beruntung kondisi tersebut tidak berlangsung lama. Sekitar pukul 17.30 wita, air berangsur surut dan arus lalu lintas kembali normal. Hanya hektaran sawah di Subak Tegak Gede terlihat masih terendam air.
Banjir di wilayah tersebut diduga terjadi akibat sistim drainase yang buruk. Dimana drainase di wilayah tersebut nampak sempit dan dangkal sehingga tidak bisa menampung volume air, sehingga meluap di jalan.
"Air meluap dari Anjungan Cerdas. Di sana kan belum ada drainase sehingga airnya mengalir deras ke jalan. Di pinggir jalan juga drainasenya sempit,” ujar sejumlah warga, Senin (15/1/2018).
Warga berharap, pihak pemerintah segera memperbaiki drainase di wilayah tersebut, sehingga tidak lagi terjadi banjir saat musim hujan.
Demikian juga pelaksana proyek Anjugan Cerdas agar membangun drainase di lokasi proyek, sehingga tidak memicu banjir di daerah dataran rendah.(BB)
BACA JUGA :
Berita Terkini
Berita Terkini
Pemkot Denpasar Imbau Warga Beli LPG 3 Kg di Pangkalan Resmi
10 Januari 2025
Audiensi Bersama Dirjen Guru dan Tenaga Kependidikan
10 Januari 2025
Bappebti Serahkan Pengawasan Aset Kripto ke OJK dan BI
10 Januari 2025