Baliberkarya.com - Suara Rakyat Bali Membangun

JL. Patih Nambi XII No.5, Desa Ubung Kaja, Denpasar Utara

Call:081353114888

redaksi@baliberkarya.com

Pastika : Ashram adalah 'Tempat Menggali' Nilai Kehidupan

Minggu, 14 Januari 2018

Baliberkarya.com - Suara Rakyat Bali Membangun

Humas Pemrov Bali

IKUTI BALIBERKARYA.COM LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Baliberkarya.com-Gianyar. Peresmian Museum Samskriti Sindhu, Museum of World Culture diapresiasi Gubernur Bali Made Mangku Pastika. 
 
Menurutnya, masyarakat Bali khususnya dan masyarakat dari belahan bumi manapun patut mengetahui perkembangan kebudayaan Hindu di dunia yang sudah mulai sejak ribuan tahun yang lalu. 
 
Hal itu diungkapkannya usai membuka secara resmi museum dengan pengguntingan pita bersama Anand Krishna, di Anand Ashram, Ubud, Minggu (14/1).
 
 
Dalam kesempatan itu, ia mengajak masyarakat untuk mengunjungi museum serta mempelajari sejarah perkembangan Hindu yang bermula di India.
 
Dalam sambutannya, khususnya Anand Ashram dirasakan telah mampu meningkatkan kualitas umat Hindu dalam pemahanan agamanya. Ditambahkannya, kehadiran Ashram mampu membangun kualitas iman umat, terutama dalam pemahaman akan nilai-nilai kehidupan. Hal menarik yang disampaikannya dalam kesempatan itu adalah spirit optimisme dan penuh kekeluargaan yang ditebarkan oleh para penghuni Ashram. 
 
“Setelah saya mengikuti semua prosesi ini, saya menyadari bahwa Hindu itu tetap ada dan akan selamanya dicintai. Setelah kita semua tertawa di sini, bernyanyi dan memaknai Hindu dan kehidupan dengan indahnya, saya yakin Hindu akan selalu dicintai,” gugahnya. 
 
Apalagi sekarang Bali merupakan pusat dari World Hindu Parisad, Ia pun mengajak seluruh komponen, untuk terus menyebarkan nilai-nilai Hindu yang luhur pada dunia.
 
 
Sebelumnya, pendiri Anand Ashram yang merupakan guru di sana, Swami Anand Krishna, menyampaikan rasa terimakasih akan perhatian Gubernur Bali beserta jajarannya terhadap umat Hindu. 
 
Museum ini menurutnya adalah sumbangsih kecil akan kecintaannya tentang agama Hindu dan peradaban yang berkembang pertama kali di India. Ia berharap museum ini dapat membantu generasi muda dari seluruh dunia untuk memahami dan mengapresiasi akar budaya dan peradaban yang sama, serta bermanfaat juga bagi turis-turis asing yang mengunjungi Bali.
 
Sementara itu, Ketua Yayasan Anand Ashram Dr. Sayoga, menjelaskan bahwa saat ini merupakan hari jadi yang ke-28 yayasan tersebut. Menurutnya, hingga saat ini Anand Ashram telah menyelenggarakan berbagai kegiatan spiritual, sosial, pendidikan dan kemanusiaan secara menyeluruh. Melalui pembukaan museum ini, Ia meyakini bahwa dengan memahami akar budaya dan spiritual yang sama, barulah bisa diwujudkan kedamaian dan kehidupan yang harmonis. 
 
“Sembari mengapresiasi perbedaan yang alami diantara kita, kita wujudkan keharmonisan dunia,” ungkapnya. 
 
Museum katanya, dilengkapi dengan berbagai artefak yang terkait dengan peradaban kuno yang masih berkembang hingga saat ini. Peradaban tersebut adalah peradaban Sindhu-Saraswati atau Indus yang dipercaya telah memberikan sumbangsih besar bagi peradaban barat dan peradaban-peradaban lainnya.
 
 
Konsul Jenderal, Shriman R.O Sunil Babu, juga mengapresiasi pembukaan museum serta perkembangan Anand Ashram hingga menjadi seperti sekarang. Ia menyatakan bahwa Ashram adalah tempat mengenyam pendidikan non formal yang tidak hanya menyuguhkan materi pendidikan semata tapi juga tentang pembentukan karakter serta penerapan nilai-nilai kehidupan. 
 
Hal itu juga sudah diterapkan oleh pemerintah Provinsi Bali dengan dibukanya sekolah SMA/SMK Bali Mandara. Menurutnya sekolah tersebut sudah mirip dengan kehidupan di Ashram, tidak hanya mendidik para siswa sesuai kurikulum namun pembentukan karakter juga. 
 
“Saya melihat mereka bangun jam 5 pagi, memulai meditasi dan yoga setelah itu beraktivitas, menuntut ilmu serta mengerjakan tugas sehari-hari, sangat Ashram mirip dengan Ashram,” tuturnya. 
 
Hal senada juga diutarakan oleh Dirjen Bimas Hindu, Prof. I Ketut Widnya. Ia mengapresiasi keberadaan Ashram yang bisa memberikan lebih dari Pendidikan formal semata, namun tentang penanaman budi pekerti serta nilai kemanusiaan. Ia juga berharap keberadaan Ashram bisa mengimbangi paham-paham radikal yang akhhir-akhir ini perkembangannya begitu marak. 
 
 
“Ashram juga diharapkan bisa memberi warna tersendiri, warna tentang Hindu, Bali dan Indonesia kepada dunia,” pungkasnya.(BB)
 
 
 
BACA JUGA : 


Berita Terkini