Baliberkarya.com - Suara Rakyat Bali Membangun

JL. Patih Nambi XII No.5, Desa Ubung Kaja, Denpasar Utara

Call:081353114888

redaksi@baliberkarya.com

Mantra-Kerta Tekankan Pemerataan Pembangunan dan Penguatan 'LPD'

Selasa, 09 Januari 2018

Baliberkarya.com - Suara Rakyat Bali Membangun

baliberkarya

IKUTI BALIBERKARYA.COM LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Baliberkarya.com-Denpasar. Selain dengan tegas menyatakan menolak reklamasi Teluk Benoa, pasangan calon gubernur dan wakil gubernur Bali Ida Bagus Rai Dharma Wijaya Mantra dan I Ketut Sudikerta (Mantra-Kerta) menyampaikan orasi politik dengan menekankan adanya pemerataan pembangunan Bali, penguatan LPD, perlindungan bagi UMKM, pelestarian adat budaya dan sejumlah isu penting lainnya.
 
Di awal orasi politiknya dalam rangkaian acara deklarasi pasangan Mantra-Kerta di areal timur Lapangan Renon, Denpasar, Selasa (9/1/2018), Rai Mantra menyingsung secara singkat soal visi pembangunan Bali ke depan yang diusung Mantra-Kerta yakni Nawa Candra. 
 
Menurut putra almarhum mantan Gubernur Bali Prof. Ida Bagus Mantra tersebut, secara harfiah Nawa Candra berarti sembilan bulan. Nawa Candra ini juga diambil dari bagian filosofi kepemimpinan Asta Brata yakni Candra Brata yang artinya pemimpin harus mampu memberi penerangan dan kesejukan kepada rakyatnya.
 
Dalam konteks pembangunan Bali, lanjut Rai Mantra bahwa Nawa Candra merupakan sembilan misi yang diusung pasangan Mantra-Kerta yang pada intinya untuk menciptakan pemerataan pembangunan dan kesejahteraan di sembilan kabupaten/kota yang ada di Bali.
 
 
"Candra adalah bulan purnama yang menerangi dalam kegelapan. Dengan Nawa Candra mari kita bangun pemerataan di sembilan kabupaten/kota di Bali," ucap Rai Mantra.
 
Walikota Denpasar dua periode itu juga mengajak semua komponen masyarakat Bali untuk memperkuat keberadaan LPD (Lembaga Perkreditan Desa) sebagai lembaga keuangan di desa adat. Seperti diketahui, ayah Rai Mantra lah yang mencetuskan pendirian LPD untuk menopang kemandirian ekonomi di desa adat. 
 
Bagi Rai Mantra, warisan gagasan dan keberadaan LPD tersebut harus mampu dilestarikan dan diperkuat oleh pemimpin Bali di masa depan.
 
"Mari perkuat LPD di seluruh desa adat. Sebab LPD akan memberikan keberlanjutan budaya di Bali," ajak Rai Mantra.
 
 
Tak kalah penting pula, sambung Rai Mantra yaitu adanya jaminan kemudahan melakukan bisnis atau usaha dari para pelaku UMKM (Usaha Mikro Kecil Menangah) di Pulau Bali. Baginya, UMKM merupakan basis ekonomi kerakyatan dan tempat sebagian besar masyarakat Bali memperoleh rejeki.
 
"Permudah akses usaha bagi UMKM. Jangan ada minta tips, minta duit bagi para pelaku UMKM," pinta Rai Mantra.
 
Sementara, calon wakil gubernur Bali I Ketut Sudikerta dengan pengalamannya selama hampir 4,5 tahun menjabat Wakil Gubernur Bali mendampingi Gubernur Made Mangku Pastika sejak 2013 hingga 2018 ini, ia mengaku optimis bisa mewujudkan visi misi dan berbagai program dalam Nawa Candra bersama Rai Mantra.
 
"Saya punya pengalaman 4,5 tahun membangun Bali. Itu akan saya pakai mendampingi beliau (Rai Mantra)," kata mantan Wakil Bupati Badung itu.
 
 
Sudikerta menegaskan rasa ikhlasnya menjadi pendamping Rai Mantra. Padahal sebelumnya, ia sempat direkomendasikan sebagai calon gubernur Bali dari Partai Golkar. Keputusan Ketua DPD Partai Golkar Bali itu mengalah karena didasari atas keinginan mengabdi untuk masyarakat Bali dengan mengesampingkan keinginan ataupun ego pribadi.
 
"Kenapa saya mau jadi calon wakil padahal saya bisa menjadi calon gubernur? Itu karena saya tidak mengedepankan diri sendiri tapi demi masyarakat Bali. Saya mau mengalah demi masyarakat Bali. Jadi saya buat komitmen bersama Rai Mantra sama-sama membangun Bali," tutup Sudikerta.(BB).
 
 
 
BACA JUGA : 


Berita Terkini