SEKAMI Tumbuh Kembangkan Mental Anak Hargai Sesama 'Tanpa Bedakan' Suku dan Agama
Minggu, 07 Januari 2018
rilis
IKUTI BALIBERKARYA.COM LAINNYA DI
GOOGLE NEWS
Baliberkarya.com-Denpasar. Karya Kepausan Indonesia (KKI) Keuskupan Denpasar menggelar acara peringatan 175 tahun Serikat Karya Anak Remaja Misioner (SEKAMI). Kegiatan berlangsung dua hari dari Sabtu hingga Minggu (6-7/1/2018) bertempat di Gereja Katolik Roh Kudus Denpasar.
Ketua KKI Keuskupan Denpasar, RD Herman Yoseph Babey. Pr mengatakan kegiatan ini untuk membina iman dan karakter anak-anak sehingga mereka sejak dini menghargai sesama dan sahabatnya walaupun dari suku, agama dan RAS yang berbeda.
"Keberadaan SEKAMI sejak keberadaannya, memang untuk pembinaan iman anak anak usia dini, dari 0-15 tahun, lewat pembinaan iman, dan mental. Mereka diajarkan bagaimana mengasihi orang lain khususnya para sahabat dengan 2D dan 2K yakni, Doa, Derma, Kurban dan Kesaksian. Itu yang dilakukan selama ini melalui para pembina. Para pendamping kami siapkan, dan anak-anak ambil bagian di dalam berbagai kegiatan," kata RD Herman Yoseph Babey usai memimpin perayaan ekaristi, Minggu (7/1/2018).
Perayaaan Ekaristi dihadiri ratusan umat Katolik dari Denpasar dan sekitarnya. Seluruh tugas dan pelayanan ditanggung oleh anak-anak SEKAMI
Lanjut Romo Babey sapaannya, dalam proses kegiatan SEKAMI selama ini, anak juga diajarkan dan belajar menghargai orang lain. Menurutnya, banyak orang dewasa karena egoisme, kekayaan, jabatan dan status sosial dan juga karena keberadaan ekonomi yang kurang mampu, lalu tidak memberi pendampingan, sehingga anak-anak menjadi korban.
"Untuk itu melalui SEKAMI kita mau berbagi dan menumbuh kembangkan mental anak-anak untuk menghargai sesamanya sejak kecil. Kita juga selalu memperhatikan pembinaan anak-anak terlantar melalui derma misioner yang kemudian diberikan kepada anak-anak yang kurang mampu tanpa membedakan suku agama dan RAS," jelas Romo Babey.
Sebelumnya, dalam khotbahnya Romo babey mengatakan semua ingin sukses dalam perjalanan ziarah agar menuju pelabuhan surgawi. Apakah kita sudah menempatkan Tuhan sebagai jalan menuju kesuksesan surgawi itu? Atau kita membiarkan diri dikuasai dunia?
"Tuhan Yesus mengajarkan kita untuk bergaul dan memberi berkat kepada siapa pun tanpa pandang suku, agama dan RAS. Maka percaya ekaristi memperingati hari SEKAMI sedunia yang ke-175 tahun menjadi momentum untuk kita agar berdoa, berderma, berkurban dan memberi kesaksian di tengah dunia," terangnya.
Direktur Pusat Pastoral Keuskupan Denpasar ini mengibaratkan, dalam suatu perjalanan selalu ada petunjuk arah untuk mempermudah orang bisa mencapai titik tertentu. Begitupun dalam berlalu-lintas, ada rambu-rambu lalu lintas.
"Ada yang mentaatinya. Ada juga yang melanggar. Itu kalau di jalan raya. Di rumah tangga ada juga aturan dalam rumah tangga. Ada waktu anak-anak untuk main, ada waktu belajar, ada waktu tidur. Bila anak anak patuh pada arah orang tua maka anak itu menjadi baik. Kalau tidak, maka anak-anak melawan. Dalam dunia pendidikan pun ada juga aturan main," ungkapnya
Kegiatan SEKAMI dua hari itu diisi dengan berbagai kegiatan dari pagi sampai malam. Diantaranya yaitu lomba mewarnai, lomba pop singer, lomba dance. Juga ada lomba mozaik, fashion show, baju adat, anak remaja dan fashion show orang muda katolik. Juga pembacaan puisi, nyanyian lagu natal dan nyanyian lagu rohani 'O Holy Night' oleh Kaniya Indira.(BB).
BACA JUGA :
Berita Terkini
Berita Terkini
Pemkot Denpasar Imbau Warga Beli LPG 3 Kg di Pangkalan Resmi
10 Januari 2025
Audiensi Bersama Dirjen Guru dan Tenaga Kependidikan
10 Januari 2025
Bappebti Serahkan Pengawasan Aset Kripto ke OJK dan BI
10 Januari 2025