Dihantam Gelombang Tinggi, Tiga Nelayan Jembrana Selamat
Rabu, 20 Desember 2017
ilustrasi
IKUTI BALIBERKARYA.COM LAINNYA DI
GOOGLE NEWS
Baliberkarya.com-Jembrana. Kecelakaan laut akibat cuaca buruk, Rabu (20/12) ternyata bukan saja dialami oleh tiga orang nelayan asal Desa Air Kuning, Jembrana. Namun juga dialami oleh tiga nelayan Desa Medewi, Kecamatan Pekutatan, Jembrana.
Satu unit jukung yang ditumpangi tiga orang nelayan asal Desa Medewi, Kecamatan Pekutatan, Jembrana pecah di tengah laut karena dihantam gelombang tinggi. Beruntung tiga nelayan tersebut selamat dan berhasil menepi dengan memegangi jukung yang hancur.
Informasi yang berhasil dihimpun menyebutkan, tiga orang nelayan diantaranya, Arifin (42), Samsul Hadi (48) dan Hairi (46), ketiganya asal Dusun Pesinggahan, Desa Medewi, Kecamatan Pekutatan, Jembrana pergi melaut tadi pagi sekitar pukul 07.00 Wita.
Mereka pergi melaut dengan menyewa jukung milik kelompok Nelayan Segara Batu Barak, Desa Pengeragoan, Pekutatan. Mereka melaut dari dekat TPI Batu Barak, yang berlokasi di Dusun Pengeragoan Dangin Tukad, Desa Pengeragoan, dengan tujuan. wilayah perairan laut Surabrata, Tabanan.
Naas setiba di lokasi yang dituju sekitar pukul 08.30 Wita, jukung mereka dihantam gelombang tinggi sehingga pecah dan terbalik. Sementara ketiga nelayan tersebut terlempar ke tengah laut.
Beruntung mereka bisa menggapai jukung mereka yang telah hancur dan memeganginya, sehingga setelah satu jam mengapung tak tentu arah di tengah laut, mereka berhasil menepi di pinggir laut dengan kondisi selamat.
Kapolsek Pekutatan Kompol Gede Suprama dikonfirmasi sore tadi membenarkan kejadian tersebut. Bahkan menurutnya, dirinya bersama sejumlah anggota langsung ke lokasi kejadian untuk membantu evakuasi korban.
"Ketiga korban berhasil selamat karena berhasil memegangi jukungnya yang sudah hancur,” terangnya.(BB)
BACA JUGA :