Baliberkarya.com - Suara Rakyat Bali Membangun

JL. Patih Nambi XII No.5, Desa Ubung Kaja, Denpasar Utara

Call:081353114888

redaksi@baliberkarya.com

PVMBG Minta Warga Waspadai Potensi 'Lahar Hujan' Gunung Agung

Kamis, 07 Desember 2017

Baliberkarya.com - Suara Rakyat Bali Membangun

PVMBG

IKUTI BALIBERKARYA.COM LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Baliberkarya.com-Karangasem. Gunung Agung Kamis siang tadi (7/12/2017) memuntahkan abu vulkanik bersamaan dengan asap putih kelabu tebal setinggi 2.200‎ meter. Meski memuntahkan material abu vulkanik, namun Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) semburan abu vulkanik itu bukan disebabkan letusan Gunung Agung.
 
Kepala Sub Bidang Mitigasi Gunung Api Wilayah Timur PVMBG, Devy Kamil Syahbana menegaskan, semburan abu vulkanik yang dimuntahkan gunung setinggi 3.142 mdpl itu sebagai hembusan.
 
 
‎"Abu yang terlontar kita klasifikasikan sebagai hembusan (bukan letusan),‎ karena didominasi oleh gas," kata Devy di Pos Pengamatan Gunung Agung di Desa Rendang, Kecamatan Rendang, Kabupaten Karangasem, Bali, Kamis malam (7/12/2017).
 
Jika dilihat dari warnanya, Devy menyebut masih didominasi oleh konten berwarna putih. "konten abunya tidak terlalu banyak. Arah penyebarannya tadi kita lihat cepat jatuh di dekat puncak," sebutnya.
 
 
Nah karena termasuk klasifikasi hembusan, maka mekanisme ke luarnya abu pun berbeda. "Ketika didominasi gas dan tak ada magma yang terfragmentasi, yang dimaksud di sini artinya magma baru yang terpecahkan karena erupsi, maka kita sebut itu sebagai hembusan asap," jelasnya. 
 
Hal itulah yang terjadi pada siang tadi sehingga meski menyemburkan abu vulknik Gunung Agung belum kembali dinyatakan erupsi. Jika abu yang dikeluarkan karena erupsi akan disertai oleh naiknya magma baru ke atas dan terfragmentasi. 
 
 
‎"Tapi kalau ditanya apakah ada abu siang tadi itu? Ya jelas ada abu, karena warnanya juga abu-abu tadi ya. Ada abu yang naik ke atas permukaan. Kalau kita lihat dia mengisi aliran-aliran sungai di hulu atau di dekat puncak Gunung Agung. 
 
Oleh karena itu, Devy tetap menghimbau ke depan potensi yang perlu diwaspadai bersama adalah saat hujan. Menurutnya, potensi lahar hujan ini perlu diwaspadai masyarakat yang tinggal di bantaran sungai.(BB).
 
 


Berita Terkini