Gunung Agung Erupsi, Jurnalis TV 'Taruhan Nyawa' Dapatkan Gambar Demi Informasi Kepada Warga
Senin, 04 Desember 2017
IJTI Bali
IKUTI BALIBERKARYA.COM LAINNYA DI
GOOGLE NEWS
Baliberkarya.com-Karangasem. Gunung Agung di Karangasem, Bali hingga kini menjadi sorotan dunia, termasuk juga perhatian khusus para jurnalis atau wartawan. Tak kecuali wartawan televisi di tanah air yang setiap waktu mengabadikan perkembangan Gunung Agung dan tak jarang mereka menyampaikan informasinya secara langsung atau live.
Terkait hal ini, sebagai Ketua IJTI (Ikatan Jurnalis Televisi Indonesia) Provinsi Bali Agung Kayika mengaku salut dan bangga kepada anggotanya (anggota IJTI) di lapangan, karena menurutnya tidak mudah menjadi seorang wartawan tv.
"Tidak juga menjadi keren dan hebat meski sudah memiliki kartu wartawan ataupun memiliki sertifikat UKJ. Jika tidak bisa menjaga integritas diri dalam profesinya karena hal lain yang seharusnya dipentingkan. Adalah idealisme itu harus dimiliki dan dikembalikan lagi pada tempatnya," ucap Agung Kayika, Senin 4 Desember 2017.
Agung Kayika yang juga salah satu jurnalis TV di media perusahaan Kompas TV mengaku ketangguhan jurnalis TV dalam bencana Gunung Agung kali ini membuktikan mereka memiliki idealisme dan integritas tinggi dalam menjalankan profesinya.
Baginya, jurnalis TV tidak sekedar bertaruh nyawa, tenaga, pikiran ataupun mengorbankan waktu berkumpul bersama keluarga mereka dalam peliputan bencana Gunung Agung, namun yang terpenting menjaga informasi dan menampilkan visual yang realistis di tengah himpitan berita "hoak" yang terkadang bisa meresahkan warga di area KRB.
"Totalilas jangan sampai kendor demi menampilkan gambar dan informasi kepada masyarakat menjadi tujuan utama jurnalis TV dalam liputan Bencana erupsi Gunung Agung ini," tegasnya mengakhiri.(BB).
BACA JUGA :
Berita Terkini
Berita Terkini
Pemkot Denpasar Imbau Warga Beli LPG 3 Kg di Pangkalan Resmi
10 Januari 2025
Audiensi Bersama Dirjen Guru dan Tenaga Kependidikan
10 Januari 2025
Bappebti Serahkan Pengawasan Aset Kripto ke OJK dan BI
10 Januari 2025