Penderita Lumpuh di Zona Bahaya Gunung Agung Kini Dievakuasi
Minggu, 03 Desember 2017
ist
IKUTI BALIBERKARYA.COM LAINNYA DI
GOOGLE NEWS
Baliberkarya.com-Karangasem. Petugas SAR, TNI, BPBD dan unsur lainnya bergerak cepat mengevakuasi seorang warga yang mengalami kelumpuhan total. Pria tersebut bernama I Nengah Jadra.
Ia tinggal di Dusun Kladian, Desa Pempatan, Kecamatan Besakih, Kabupaten Karangasem. Dusun I Nengah Jatra berada pada radius 7,5 kilometer dari puncak kawah Gunung Agung.
Kepala Seksi Tanggap Darurat dan Kegawatdaruratan Pusat Pegendalian Operasional Badan Penanggulagan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Bali, I Komang Kusumaedi menyatakan, selama ini I Nengah Jadra hanya diurus oleh dua anaknya yan masih kecil-kecil berusia delapan dan dua belas tahun.
Beberapa waktu lalu, ketika status Gunung Agung berada pada level IV (awas) sebelum diturunkan ke level III (siaga), I Nengah Jadra beraama anaknya telah berada di pengungsian.
Namun, keterbatasan yang dialami I Nengah Jatra membuat anak-anaknya tak enak hati dengan pengungsi lainnya. Sebab, ayahnya kerap buang air di dalam pengungsian yang mengganggu pengungsi lainnya.
Nah, begitu status diturunkan menjadi siaga, mereka buru-buru kembali ke rumah. Saat aktivitas gunung setinggi 3.142 mdpl itu kembali meningkat dan status kembali dinaikkan menjadi awas (level IV), mereka enggan mengungsi. Bukan tak sadar bahaya, namun rasa tak enak hati akan mengganggu pengungsi lain seperti sebelumnya begitu membekas di benak mereka.
BACA JUGA : Saat Ini, PVMBG: Posisi Magma 'Sangat Dangkal' 5 Kilometer di 'Bawah Kawah 'Gunung Agung
Namun, petugas gabungan yan mendapati informasi itu akhirnya mengevakuasi mereka ke zona aman. "Mereka sudah dievakuasi ke pos pengungsian di UPTD Pertanian Rendang mrnggunakan kendaraan Koramil Rendang," kata Kusumaedi, Minggu 3 Desember 2017.
Kusumaedi mengaku saat ini berbagai pihak tengah mengkoordinasikan sakit yang dialami oleh I Nengah Jadra. Ia berharap Jadra dapat penanganan khusus terhadap penyakit yang diidapnya tanpa mengganggu pengungai lainnya.
"Kedua anaknya sudah tidak bersekolah. Kami sedang koordinasikan agar yang bersangkutan mendapat penanganan sehingga tetap berada di zona aman," tutupnya.(BB).