Kendalikan Pencemaran Danau Batur, Bupati Bangli Minta KJA "Ramah Lingkungan"
Kamis, 30 November 2017
baliberkarya/ist
IKUTI BALIBERKARYA.COM LAINNYA DI
GOOGLE NEWS
Baliberkarya.com-Bangli. Bupati Bangli I Made Gianyar menegaskan, meskipun bukan penyebab utama, namun keberadaan Kerambah Jaring Apung (KJA) di pinggiran Danau Batur merupakan salah satu penyebab pendangkalan maupun pencemaran air danau. Untuk itu, diperlukan inovasi dan modifikasi KJA agar lebih ramah lingkungan.
Hal ini disampaikan Bupati Made Gianyar saat pelaksanaan restocking atau penebaran 120 ribu benih ikan jenis nila di kawasan Seked, Danau Batur, Kintamani, Kamis (31/11/2017).
Lebih lanjut Bupati Made Gianyar mengatakan, selain inovasi dan modifikasi, tata letak dan zonasi KJA serta daya tampung Danau Batur akan keberadaan KJA juga harus dikaji ulang. Jangan sampai KJA dibuat disembarang tempat dan tidak beraturan. Selain itu juga harus diketahui kapasitas Danau Batur untuk pemanfaatan KJA. Sehingga keberadaan Danau Batur sebagai sumber utama air di Bali bisa terjaga kelestariannya.
Pihaknya juga menekankan, dengan modifikasi KJA yang ramah lingkungan diperlukan untuk mengurangi dampak pendangkalan maupun pencemaran air danau. Karena, selama ini sisa pakan dan kotoran ikan dari KJA langsung terbuang ke danau. Untuk itu, perlu dibuat KJA yang bisa menampung sisa pakan dan kotoran ikan agar tidak langsung jatuh di danau.
“Seperti sangkar burung yang dibuatkan penyangga kotoran. Kalau bisa KJA ini juga diisi penyangga agar sisa pakan dan kotoran ikan tidak langsung jatuh dan mencemari danau. Dari sisi ekonomis, ini juga bisa menekan biaya operasional produksi, karena makanan yang tidak dimakan ikan tidak hanyut terbawa air. Kita yakin dengan konsep KJA yang ramah lingkungan dan tata letak zonasi, bisa mengurangi pencemaran Danau Batur,” jelasnya.
Sementara itu Kepala Dinas Pertanian, Ketahanan Pangan dan Perikanan (PKP) Bangli Wayan Sukartana mengatakan, tujuan dilaksanakan restocking hari ini adalah untuk mengembalikan ekosistem danau batur khususnya populasi ikan akibat exploitasi yang berlebihan disamping dampak dari semburan belerang beberapa waktu lalu. Sedangkan restocking 120 ribu benih ikan jenis nila hari ini, merupakan penebaran ketiga yang dilaksanakan sepanjang tahun 2017, dengan total benih yang disebar mencapai 300 ribu ekor.
Sedangkan benih ikan yang ditebar, lanjut Sukartana, merupakan hasil produksi benih Unit Pelayanan Terpadu Daerah (UPDT) Balai Benih Ikan (BBI) Sidembunut, Dinas Pertanian, Ketahanan Pangan dan Perikanan Bangli. Dimana induk yang dikembangkan adalah jenis induk nila nirmala yang didatangkan dari Sukabumi pada tahun 2016.
Terkait dengan pencemaran Danau Batur, pihaknya juga sedang melaksanakan kajian terkait dengan tata letak dan zonasi serta kapasitas Danau Batur yang bisa dimanfaatkan untuk KJA. “Kita berharap dalam waktu dekat, kajian tentang zonasi dan kapasitas Danau Batur bisa segera rampung. Sehingga pengendalian terhadap pencemaran Danau Batur akibat aktifitas KJA bisa segera ditanggulangi,” harapnya.(BB)
Berita Terkini
Berita Terkini
Pemkot Denpasar Imbau Warga Beli LPG 3 Kg di Pangkalan Resmi
10 Januari 2025
Audiensi Bersama Dirjen Guru dan Tenaga Kependidikan
10 Januari 2025
Bappebti Serahkan Pengawasan Aset Kripto ke OJK dan BI
10 Januari 2025