Pakai "My BB" Belanja di Muji dan Sila Gelery Jauh Lebih Murah
Rabu, 25 Oktober 2017
Baliberkarya
Baliberkarya.com-Gianyar. Blue Bird Group tak henti-hentinya membantu dan memberikan support marketing kepada para UMKM maupun pengusaha lokal di Bali. Sebagai salah satu perusahaan jasa transportasi publik terbaik di Indonesia, seperti Taksi Blue Bird, Golden Bird dan Big Bird kini menjalin kerjasama dengan Muji Art Family Galery dan Sila Galery.
Apalagi sebelumnya, Blue Bird baru saja juga digandeng Pertamina dan Bank BRI untuk pembayaran BBM non tunai. Selain itu, juga telah menjalin kerja sama dengan Arjuna Gagapan Bali (Oleh Oleh khas Bali) di Banjar Tegeha Batubulan, Gianyar serta exspansi kerjasama dengan merambah sektor kuliner yakni Kampoeng Seafood Jimbaran Bay dan Bebek Sungai Ubud.
Termasuk sebelumnya juga menggandeng perusahaan perak dan emas terbesar, UC Silver Batubulan Gianyar yang menawarkan pemotongan harga khusus pelanggan Blue Bird lewat aplikasi "My BB" atau My Blue Bird sehingga harga makin murah.
Kali ini exspansi kerjasama Blue Bird Group mulai merambah pengusaha lokal di bidang seni lukisan dan patung yang sudah resmi tertuang dalam kesepakatan perjanjian kerjasama (MoU) antara Blue Bird Group yang diwakili General Manager Blue Bird area Bali dan Lombok, dr. I Putu Gede Panca Wiadnyana dengan Owner Muji Art Family Galery, Putu Angga Pramana Mustika dan Owner Sila Galery, Wayan Susila yang sepakat menandatangani perjanjian kerja sama antara kedua belah pihak di Sila Galery, Desa Mas, Ubud, Gianyar, Rabu (25/10/2017).
Melalui penandatanganan perjanjian kerja sama antara kedua belah pihak tersebut, maka mulai hari itu Blue Bird Group secara resmi menjalin kerja sama dengan Muji Art Family Galery dan Sila Galery dimana pengguna transportasi Blue Bird Group baik Taksi Blue Bird, Golden Bird maupun Bus Big Bird akan mendapatkan tambahan diskon atau potongan harga sebesar 15 persen.
Usai menandatangani kerjasama, dr. Panca sapaan akrabnya General Manager Blue Bird area Bali dan Lombok itu menyatakan pihaknya membangun komitmen dengan merangkul UMKM, khususnya pengusaha lokal Bali agar menyentuh langsung usahanya.
Blue Bird Group akan memberi support marketing bagi pengusaha lokal yang intinya dari kerja sama ini adalah konsumen baik wisatawan domestik maupun mancanegara yang datang dan berbelanja hasil karya seni lukisan di Muji Galery dan aneka jenis patung berbahan kayu di Sila Gelery, selain diberikan harga yang sangat fleksibel juga mendapat tambahan diskon spesial 15 persen.
"Kerja sama ini untuk membangun link bersama memasarkan produk yang ditawarkan. Plus tambahan diskon untuk konsumen yang belanja lukisan dan patung di Muji dan Sila Galery," ucap dr. Panca.
Kedepannya, kata dr. Panca akan terus menambah kerja sama dengan UMKM lokal atau home industri yang selama ini kurang berkembang akibat terkendala memasarkan produknya. Dengan biaya marketing yang nilainya cukup besar, lanjut dr. Panca, maka disitulah Blue Bird Group hadir dan membantu pengusaha lokal.
"Biaya marketing kan luar biasa mahal, nah disitulah kami mengambil peran. Setelah adanya kerja sama ini, sekitar 1.000 taksi di bawah naungan Blue Bird Group wilayah Bali, siap mengantar tamu atau wisatawan berbelanja di Muji dan Sila Gelery," tegasnya.
Menurut dr. Panca, untuk mendapatkan tambahan diskon 15 persen di Muji Art Family Galery dan Sila Galery maka para penumpang hanya cukup menujukkan bukti sebagai penumpang taksi blue bird, terutama yang sudah pesan taksi lewat My BB. Cukup tunjukkan buktinya di kasir, langsung dapat diskon spesial 15 persen itu.
"Tambahan diskon sebagai bentuk berbagi keuntungan dengan konsumen. Tak hanya taksi, seluruh armada yang tergabung dalam Blue Bird Group seperti Golden Bird dan Big Bird. Ini sebagai bentuk layanan kami terhadap pelanggan Blue Bird," terangnya.
Dalam kesempatan yang sama, Pendiri Muji Art Family Galery, Wayan Muji mengaku dari awal berdirinya Muji Galery juga berkat kehadiran Blue Bird sehingga merasa sangat terbantu selama ini. Artinya melalui kerjasama ini juga untuk menunjang dan mendukung program Blue Bird dengan memberikan tambahan diskon khusus ke pelanggan.
"Kita juga akan memberikan souvenir berupa lukisan gratis untuk pelanggan yang bisa menunjang program Blue Bird. Karena program Blue Bird sangat luar biasa bagi pelaku usaha khususnya lukisan ini. Jadi kita sangat terbantu karena Blue Bird," jelasnya.
Selain itu, sejarah berdirinya Gelery ini dari awal juga berkat support Blue Bird, karena dimulai dari Sang Kakek, I Nengah Jentung (alm) yang jiwa seni mengalir dari keturunan dan akhirnya berdiri tahun 1996 dikelola secara profesional sudah memiliki 2 cabang di Banjar Mawang Kelod, Lot Tunduh Ubud dan Banjar Penataran Negara, Desa Batuan, Sukawati.
"Dari sejak berdiri sangat banyak lukisan yang sudah laku. Mungkin puluhan juta lukisan sampai laku terjual ke luar negeri. Yang paling disukai aliran tradisi, modern, artis sama naif. Tapi yang paling laku lukisan modern dari Pak Gunarsa (alm) dan Wianta. Jadi sangat tepat kita bekerjasama dengan Blue Bird sekaligus mempromosikan Bali," akunya.
Hebatnya lagi, lanjut Wayan Muji, sebagian besar pembelinya adalah tamu dari Eropa, Jepang, Australia termasuk dari Malaysia yang sering membeli lukisan yang harganya berkisaran antara Rp50 ribu sampai Rp5 miliar, seperti lukisan tradisi Anak Agung Lempad, IB Poleng.
Karena itu, untuk setiap pelanggan Blue Bird selalu dijadikan prioritas di galery ini. Selain kerjasama untuk diskon pelanggannya dari sisi harga juga diberikan souvenir dalam bentuk lukisan.
"Kita dari awalnya kecil sampai besar tidak bisa lepas dari teman-teman di Blue Bird. Jadi kerja sama ini sangat luar biasa, karena kita besar bersama-sama lewat Blue Bird. Banyak tamu asing dan lokal memakai taksi Blue Bird dan belanja lukisan kesini," bebernya.
Harapannya kedepan, Blue Bird Bali bisa terus mempunyai dedikasi yang luar biasa bagi pengusaha lokal untuk kemajuan pariwisata di Bali. "Kita inginkan tetap konsisten menjaga pelayanan pelanggan. Karena jika Blue Bird pelagannya banyak, kita juga banyak tamu juga. Itu kita harapkan terus dibangun," tegasnya seraya ditambahkan Pemilik Sila Gellery, Wayan Susila yang juga merasakan langsung peran Blue Bird memajukan pengusaha lokal di Bali. Apalagi Sila Galery yang berlokasi di Banjar Abianseka, Desa Mas, Ubud, Gianyar itu kini makin kebanjiran tamu yang berkunjung.
"Kita berdiri sekitar November 1997 dan sampai sekarang sudah ribuan hasil karya pematung lokal di Desa Mas yang laku terjual. Ini berkat adanya Blue Bird yang sekarang juga terus ikut mempromosikan kita," ucapnya sembari mengaku menjual patung beraneka jenis bentuk, bahan dan ukuran dari seratus ribuan sampai ratusan juta tergantung. "Harganya sesuai ukuran, bahan kayu dan kelas seninya. Tapi kadang meskipun kecil, tapi karena terkenal seninya dan sering pameran harga bisa mahal," tandasnya.
Terkait kerjasama ini, Sila Galery mengaku akan memberikan kemudahan bagi pelanggan Blue Bird, terutama diberi diskon khusus dengan harga yang lebih fleksibel. "Keuntungan kita kembalikan lagi kepada custumer di Sila Gallery. Intinya kita siap mendukung kerjasama program Blue Bird. Kami sangat berterimakasih bisa bareng program My BB dan kami siap mendukung. Termasuk kegiatan sosial baik pengentasan kemiskinan kami berharap bisa diajak ikut mendukung," pungkasnya.(BB).