Baliberkarya.com - Suara Rakyat Bali Membangun

JL. Patih Nambi XII No.5, Desa Ubung Kaja, Denpasar Utara

Call:081353114888

redaksi@baliberkarya.com

Mencengangkan! PVMBG Nyatakan Tubuh Gunung Agung Kini 'Alami Kemiringan'

Sabtu, 21 Oktober 2017

Baliberkarya.com - Suara Rakyat Bali Membangun

PVMBG

IKUTI BALIBERKARYA.COM LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Baliberkarya.com-Karangasem. Kepala Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), Kasbani menyatakan dari hasil analisis menggunakan tieltmeter didapati data mencengangkan pada tubuh Gunung Agung.

Menurut Kasbani, dari pengukuran kemiringan menggunakan tieltmeter didapati data jika tubuh gunung setinggi 3.142 mdpl itu konsisten mengalami kemiringan. Selain menggunakan tieltmeter, Kasbani menyebut pengukuran deformasi juga dilakukan menggunakan GPS (Global Position System).

‎"Semua mengindikasikan hal yang sama dan konsisten bahwa di situ ada desakan magma dari bawah yang cukup besar," kata Kasbani saat memberi keterangan resmi di Pos Pengamatan Gunung Api Agung di Desa Rendang, Kecamatan Rendang, Kabupaten Karangasem, Bali, Sabtu 21 Oktober 2017.

Kasbani mengaku pengukuran menggunakan tieltmeter didapati data kemiringan sangat konsisten. "Selalu terjadi kemiringan," ucapnya.

Kasbani juga mengakui telah mendapatkan data dari pengamatan GPS. Hasilnya, selama satu bulan terakhir telah terjadi penggembungan yang cukup signifikan dan merata di tubuh Gunung Agung.

BACA JUGA :
 

"Dari data GPS kami sudah dapatkan datanya dan itu sangat bagus, mungkin yang terbaik dari data GPS gunung api lain di Indonesia. Pada saat ini, selama satu bulan terakhir telah terjadi penggembungan yang cukup signifikan dan merata di tubuh Gunung Agung," tandasnya.(BB)."Kemudian pada tanggal 22 September itu terjadi peningkatan luar biasa. Gempa vulkanik dangkal dan dalam pada saat itu mencapai 720 kali. Sejak saat itu gempa vulkanik fluktuasi hingga saat ini. Dia berada di kisaran antara 500 bahkan sampai di atas seribu," papar Kasbani.

Bagi Kasbani, jika nantinya data-data menunjukkan konsistensi penurunan bukan tak mungkin penurunan status diberlakukan. Data yang dimaksud Kasbani yakni‎ dari sisi kegempaan turun pelan-pelan, dari sisi deformasi menunjukkan hal sama, tidak terjadi up-lifting, secara visual aktivitasnya sudah menurun, tidak terjadi semburan air, emisi gas yang relatif kecil, suara gas yang semakin mengecil, maka hal itu bisa dijadikan pedoman menurunkan status.

"Artinya, status itu bukan dari kami, tapi status itu berdasarkan apa yang dikeluarkan oleh Gunung Agung itu sendiri," terang Kasbani.(BB).


Berita Terkini