Baliberkarya.com - Suara Rakyat Bali Membangun

JL. Patih Nambi XII No.5, Desa Ubung Kaja, Denpasar Utara

Call:081353114888

redaksi@baliberkarya.com

Tim Drone UGM-BNPB Berhasil 'Potret Kawah' Gunung Agung. Begini Kondisi Kawah Terkini!

Kamis, 19 Oktober 2017

Baliberkarya.com - Suara Rakyat Bali Membangun

BNPB

IKUTI BALIBERKARYA.COM LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Baliberkarya.com-Karangasem. Tim drone dari UGM dan BNPB berhasil menerbangkan drone untuk petakan puncak kawah Gunung Agung di Kabupaten Karangasem Provinsi Bali pada Kamis (19/10/2017). Empat kali penerbangan dilakukan untuk memetakan puncak kawah dan lereng Gunung Agung.

Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho menyatakan tim drone dari UGM dan BNPB beranggotakan 3 orang dengan membawa 2 unit drone Bufallo FX79 untuk ketinggian 4.000 meter dengan waktu terbang 1 jam.

Menurut Sutopo, tim drone melakukan orientasi terbang dengan meluncurkan drone dari atas sepeda motor. Pada percobaan penerbangan pertama dilakukan di Desa Kubu. Drone terbang hingga ketinggian 2.900 meter namun tidak mencapai puncak karena gagal mencapai target ketinggian yang ditentukan karena angin yang terlalu kencang atau turbolensi di lereng gunung.

"Pada percobaan kedua, tim berpindah lokasi take off di lapangan Amlapura. Drone berhasil terbang di ketinggian 700 meter. Pemetaan lereng sisi tenggara Gunung Agung lebih kurang seluas 1.000 hektare," ucap Sutopo dalam keterangan resminya, Kamis malam (19/10/2017).

Pada penerbangan ketiga, kata Sutopo, drone terbang borientasi di ketinggian terbang dan mencapai tinggi 3.995 meter. Selanjutnya pada penerbangan keempat drone terbang hingga ketinggian 4.003 meter. Drone berhasil melewati puncak Gunung Agung di 2 jalur penerbangan dengan lebar 600 meter.

"Sebanyak 400 buah foto udara didapatkan dari 2 jalur ini dan selanjutnya akan dilakukan pembuatan model 3D (3 dimensi) kawah Gunung Agung sehingga analisis morfologi dan spasial bisa dilakukan dengan akurat," ungkap Sutopo.

  

Hasil pemotretan drone, lanjut Suopo, memperlihatkan rekahan di kawah Gunung Agung lebih luas dibandingkan sebelumnya. Jika sebelumnya dari citra satelit Planet Scope (11/10/2017), rekahan kawah hanya terdapat di sisi timur di dalam kawah.

BACA JUGA :
 

"Pada foto drone siang tadi menunjukkan bahwa rekahan kawah sudah lebih luas di sisi timur dalam kawah. Juga ada rekahan kecil di sisi tenggara. Asap solfatara keluar dari rekahan tersebut juga lebih tebal daripada sebelumnya," jelasnya.

Lebih jauh Sutopo menerangkan jika desakan magma ke permukaan masih berlangsung. Pantaun Pos Pengamatan Gunung Agung PVMBG pada 19/10/2017 antara pukul 12:00 - 18:00 WITA, secara visual teramati asap kawah bertekanan lemah teramati berwarna putih dengan intensitas tipis dan tinggi 100-200 meter di atas kawah puncak.

  

"Kegempaan masih tinggi ditandai dengan tremor non-harmonik sebanyak 3 kali, gempa vulkanik dangkal 58 kali, gempa vulkanik dalam 104 kali dan gempa tektonik lokal 17 kali. Secara umum jumlah kegempaan mengalami penurunan. Status Awas (level 4)," terangnya.

Untuk diketahui, drone tipe Bufallo FX79 ini adalah karya anak bangsa. Drone produk UGM yang saat ini masih terus dikembangkan risetnya dan pengembangannya. Hasil karya ini layak untuk mengapresiasi produk nasional yang sekali diterbangkan berhasil terbang hingga ketinggian 4.000 meter di atas kawah Gunung Agung. 

  

"Tidak banyak drone yang mampu terbang hingga ketinggian di atas 3.000 meter. Sudah sepantasnya, Indonesia menjadi tuan rumah dalam iptek dan industri kebencanaan. Kalau bukan kita siapa lagi?," tegasnya mengakhiri.(BB).


Berita Terkini