Sekda Bangli Hadiri Bhakti Pepranian di Pura Tuluk Biyu Batur
Jumat, 13 Oktober 2017
ist
Baliberkarya.com-Bangli. Rangkaian upacara pujawali ngusaba purnamaning sasih kapat caka 1939 warsa 2017 di pura tuluk biyu batur kahyangan jagat paryangan agung puncak gunung abang kamis (12/10/207) Wraspati Kliwon Warigadean dilaksanakan upacara bhakti pepranian, penyineban, nuek bagia dan mendem bagia pula kerti . Ribuan pemedek padati areal Utama Mandala Pura Tuluk Biyu Batur untuk mengikuti acara bakti pepranian. Acara ini merupakan rangkaian dari karya pujawali ngusaba Kapat di Pura Tuluk Biyu Batur yang diempon Desa Adat Batur yang dimulai Puncak upacara 5 s/d 23 Oktober 2017. Acara yang dilaksanakan di pelataran Utama Mandala dihadiri oleh Sekda Kab. Bangli Ida Bagus Giri Putra, Wakil Ketua DPRD Kab Bangli I Nyoman Basma dan I Komang Carles, Bupati Karangasem, perwakilan masing-masing Kabupaten se Bali, Ketua PHDI Kabupaten Bangli serta seluruh pengempon Pura Tuluk Biyu Batur.
Acara pepranian di awali dengan laporan ketua panitia I Ketut Sedana yang menyampaikan laoran pertanggung jawaban keuangan selama pelaksanaan karya dimana sesuai laporan panitia masih tersisa saldo Rp 20, 860.000. Kemudian dilanjutkan oleh Jro Dane Mekalihan menyampaikan sejarah Pura Tuluk Biyu Batur dilanjutkan Tarian Baris Peperangan dan Metiti Suara.
Menurut Dane Jro Mekaliahan mengungkapkan hari itu dilaksanakan beberapa upacara, meliputi Bakti Pepranian , Nuwek Bagia Pule Kerti, Bakti Metetingkeb, Mendem Bagia Pule Kerti dan Ida Betara Ngeluhur/Mesibeb. Tujuan bhakti papranian ini sebagai bentuk ucapan terima kasih kehadapan ida bhatara-bhatari yang berada di lingkungan Pura Tuluk Biyu Batur. selain itu, upacara ini juga dimaksudkan untuk memohon pengampunan terkait dengan kekurangan-kekurangan yang ada dalam pelaksanaan upacara, karya Ngusabha Kapat ini juga memohon agar diberikan kemakmuran bagi seluruh umat Hindu di seluruh Bali terlebih juga saat ini Gunung Agung masih dalam level Awas yang setiap saat bisa meletus. "ungkapnya.
Dijelaskan pula , sebelum pelasanaan bhakti pepranian dilaksanakan Tari Baris Gede ( Tari Peperangan), yang maknanya perang melawan kebodohan, kelaparan,kesengsaraan, kemelaratan, Dan Metiti Suara yang diucapkan oleh seorang yang dituakan dapat diartikan semoga apa yang dilakukan dan dilaksanakan mendapat keberhasilan dan kemakmuran dan wejangan kepada umat untuk bisa mengajegkan adat dan budaya Adanya upacara ini, khususnya masyarakat Hindu agar mampu menciptakan kehidupan yang paras paros segilik selulung sebayan taka.
Sementara itu Sekda Bangli Ida Bagus Giri Putra dalam kesempatan berharap dengan pelaksanaan karya ini Ida Betra yang beristana di pura Tuluk biyu ini memberikan pencerahan bagi kita semua sehingga masyarakat mendapatkan kesejahteraan lahir dan batin di jauhkan dari bencama alam yang belakangan ini sering terjadi serta mendoakan agar gunung agung yang berstatus awas tidak menimbulkan korban jiwa, tentunya itu harapan kita semua , ungkap Giri Putra.(BB)