Baliberkarya.com - Suara Rakyat Bali Membangun

JL. Patih Nambi XII No.5, Desa Ubung Kaja, Denpasar Utara

Call:081353114888

redaksi@baliberkarya.com

Gunung Agung Kritis, PVMBG Ukur 'Kadar Gas' di Gunung Batur Bangli

Rabu, 11 Oktober 2017

Baliberkarya.com - Suara Rakyat Bali Membangun

ilustrasi

IKUTI BALIBERKARYA.COM LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Baliberkarya.com-Denpasar. Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) ‎melakukan pengukuran gas di Gunung Batur yang terletak di Kabupaten Bangli, Bali. Padahal, yang tengah kritis saat ini adalah Gunung Agung di Karangasem.

Kepala PVMBG, Kasbani mengakui jika institusinya mengukur kadar dan kandungan gas di Gunung Batur. Namun, katanya, hal itu dilakukan hanya pemantauan belaka di gunung api Batur.

"Sebenarnya hanya pengukuran biasa saja di Gunung Batur, untuk memantau di sana," kata Kasbani di Pos Pengamatan Gunung Api Agung di Desa Rendang, Kecamatan Rendang, Kabupaten Karangasem, Rabu 11 Oktober 2017.

Dari pengukuran itu didapati data jika belum ada aktivitas berarti di Gunung Batur. ‎"Di Gunung Batur belum ada peningkatan aktivitas," tegasnya.

Sementara itu, untuk pengukuran gas di Gunung Agung belum mendapatkan hasil. Dua hari lalu PVMBG mencoba mengukur gas gunung setinggi 3.142 mdpl itu di Pos Pengamatan Gunung Api Agung yang berjarak 12 kilometer dari puncak kawah.‎

Namun, PVMBG belum mendapatkan hasil apapun dari pengukuran dengan jarak terlalu jauh tersebut.

BACA JUGA :
 

"Gas sudah kita lakukan dengan jarak yang luasnya 12 kilometer ya. Dari jarak itu memang belum terdeteksi adanya gas. Mungkin masih di bawah perut Gunung Agung karena belum terdeteksi," paparnya.

Pengukuran gas Gunung Agung, Kasbani melanjutkan, mestinya dilakukan di dekat kawah gunung.

"Tapi untuk sementara kita tidak bisa mendekat ke kawah. Sementara untuk alat-alat lain sudah berjalan seperti biasa, seperti seismik kita juga sudah ada beberapa, jumlahnya ada sembilan. Ada yang didekat puncak, ada yang di tubuh gunung dan berada di luar," urainya.

‎"Semua itu untuk menguatkan atau mengonfirmasikan data-data yang telah ada. Pengukuran untuk mengetahui kandungan gas dari Gunung Agung. Untuk mengetahui aktivitas magmatik sudah seperti apa. Tapi dari data-data lain seperti kegempaan, kemudian deformasi semua mengindikasikan hal sama, konsisten, bahwa ada dorongan yang kuat dari bawah, dari fluida magmatik itu," pungkas Kasbani.(BB).


Berita Terkini