Antisipasi Jalur Lahar Dingin Bila Gunung Agung Meletus, Sungai Unda Kini 'Dibuatkan Tanggul'
Selasa, 03 Oktober 2017
ist
Baliberkarya.com-Klungkung. Untuk menormalkan dan pengamanan aliran sungai Unda yang mengalir ditengah kota Semarapura, Klungkung, pemerintah melalui Balai Wilayah Sungai Bali Penida khususnya Bidang Sumber Daya Air membangun tanggul disepanjang aliran sungai terbesar di Bali Timur tersebut.
Pembuatan tanggul dilakukan sejak 4 hari lalu itu untuk antisipasi terjangan lahar dingin ini dibuat untuk mengamankan DAS sungai Unda ini jika sewaktu waktu-waktu Gunung Agung meletus.
Pembuatan tanggul tersebut infonya atas dasar instruksi langsung Menteri PUPR Basuki Hadimuljono, terkait tanggap darurat bencana gunung Agung. Tanggul dibangun memanfaatkan sedimen pasir dari dasar sungai, dan ditimbun hingga membentuk tanggul setinggi 3 meter.
Rencananya tanggul akan dibuat sepanjang 350 meter di sisi barat sungai Unda, untuk menahan terjangan lahar dingin jika Gunung Agung mengalami erupsi.
"Semoga tanggul ini dapat menahan terjangan lahar dingin agar tidak meluber ke sisi barat sungai, karena wilayah itu banyak pemukimannya. Kita berkaca dari letusan 1963 silam, lahar dingin sampai meluber ke barat hingga menghancurkan banyak pemukiman warga," kata Petugas Balai Wilayah Sungai Bali Penida, I Made Kertiyasa, Selasa (3/10/2017).
Pengerjaan tanggul dan normalisasi alur sungai unda terkait tanggap darurat bencana gunung Agung sepenuhnya menggunakan material di sungai Unda. Hal tersebut karena pihak Kementerian PUPR tidak mengeluarkan anggaran untuk itu.
"Kita tidak datangkan material karena tidak ada anggarannya, kami hanya gunakan anggaran untuk BBM alat berat. Kami punya alat berat dan operator, dan itu yang kami maksimalkan. Semoga tanggul ini nanti bisa bermanfaat," harapnya.(BB).